Target panen padi di Kabupaten Indramayu kami inginnya 60 persen, sudah sekitar 1,2 juta ton.
Indramayu (ANTARA) -
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Indramayu, Jawa Barat mencatat hasil panen padi di daerah ini sudah mencapai sekitar 1,2 juta ton gabah kering giling (GKG) dan diestimasikan dapat meningkat hingga akhir 2023.
 
"Target panen padi di Kabupaten Indramayu kami inginnya 60 persen, sudah sekitar 1,2 juta ton," kata Bupati Indramayu Nina Agustina, di Indramayu, Jumat.
 
Nina menjelaskan jika melihat sejumlah wilayah di Indramayu yang akan melaksanakan panen raya sepekan ke depan, maka produksi padi dipastikan bertambah.
 
Ia optimis Kabupaten Indramayu dapat memproduksi padi sebanyak 1,5 juta-1,6 juta ton GKG sampai akhir tahun nanti.
 
"Seminggu ke depan masih ada yang panen. Nanti 40 persen lagi mencapai 1,5 juta atau 1,6 juta ton," katanya pula.
 
Menurut dia, kondisi kemarau panjang dan adanya fenomena El Nino saat ini tidak mengganggu aktivitas petani.
 
Bahkan, ia mengungkapkan produksi pertanian khususnya padi di Kabupaten Indramayu cenderung meningkat meski terjadi El Nino.
 
Nina mencontohkan lahan sawah yang berada di Desa Karanglayung, Indramayu, memiliki tingkat rata-rata produksi padi sekitar 8,6 ton per hektare.
 
"Harga gabah juga bagus dan penghasilan petani meningkat," ujarnya lagi.
 
Meski begitu, pihaknya juga mencatat terdapat 5 persen lahan pertanian atau 6.250 hektare dari 125.000 hektare yang terdampak kekeringan.
 
"Tapi di Indramayu hanya sedikit yang berimbas, kurang lebih hanya 5 persen," ujar dia pula.
 
Ia mengatakan peningkatan produksi padi ini, sudah sesuai dengan harapan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
 
"Dengan kehadiran Bapak Presiden pastinya buat penyemangat kita semua, terutama petani karena kemarau ini panjang akibat El Nino," katanya.
Baca juga: Presiden Jokowi kunjungi lokasi panen padi di Indramayu hari ini
Baca juga: Jokowi: Produksi pangan masih baik meski terdampak El Nino

Pewarta: Fathnur Rohman
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2023