Jakarta (ANTARA) - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Badan Pengatur Jalan Tol atau BPJT mengungkapkan pembangunan proyek Jalan Tol Jakarta Outer Ring Road (JORR) Elevated Cikunir – Ulujami dapat mengurangi beban kepadatan lalu lintas (lalin).

"Dengan dibangunnya Jalan Tol JORR Elevated Cikunir – Ulujami yang akan tersambung dengan jaringan jalan Tol JORR, nantinya diharapkan dapat mengurangi beban kepadatan lalu lintas kendaraan di Tol JORR eksisting," ujar Kepala BPJT Miftachul Munir di Jakarta, Sabtu.

Miftachul Munir mengatakan, proyek Jalan Tol Jakarta Outer Ring Road (JORR) Elevated Cikunir – Ulujami merupakan Proyek Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU) atas Prakarsa Badan Usaha (unsolicited) dan mendapat penjaminan dari PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia (PII).

Proyek Tol JORR Elevated Cikunir - Ulujami merupakan bagian dari jalan tol Jabodetabek yang berada di atas Jalan Tol Jakarta Outer Ring Road (JORR) Eksisting. Proyek ini terbentang dengan titik awal berlokasi di Jatiasih dan titik akhir berlokasi di Persimpangan Ulujami.

Selain mengurai kemacetan pada Jalan Tol JORR eksisting, Jalan Tol yang segera dimulai pembangunannya ini akan semakin meningkatkan kapasitas dan menyediakan jalur alternatif jarak jauh bagi pengendara yang akan berpergian dari dan ke Bandara Soekarno Hatta.

Pembangunan Jalan Tol Jakarta Outer Ring Road (JORR) Elevated Cikunir – Ulujami dengan total panjang mencapai 21,6 Km dengan biaya investasi pembangunan Jalan Tol ini sebesar Rp21,26 triliun dengan masa konsesi 45 tahun terhitung sejak penerbitan Surat Perintah Mulai Kerja.

Pemerintah melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melaksanakan Penandatanganan Perjanjian Pengusahaan Jalan Tol (PPJT) oleh Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) dan Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) untuk proyek Tol JORR Elevated Cikunir – Ulujami.

Sebagai informasi, pemenang lelang Jalan Tol JORR Elevated Cikunir - Ulujami telah ditetapkan berdasarkan Surat Menteri PUPR pada tanggal 12 Juli 2023 yang diprakarsai oleh Konsorsium PT Marga Metro Nusantara, PT Adhi Karya (Persero) Tbk dan PT Acset Indonusa Tbk yang kemudian membentuk BUJT PT Jakarta Metro Exspressway.

Baca juga: Kementerian PUPR: Sistem MLFF dapat meningkatkan kualitas jalan tol di Indonesia

Baca juga: PUPR targetkan penyelesaian Tol Serang-Panimbang Seksi 3 dimulai 2024

Pewarta: Aji Cakti
Editor: Nurul Aulia Badar
Copyright © ANTARA 2023