Gerakan Pangan Murah sebagai salah satu wujud implementasi dari Program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan untuk mendukung Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo.....
Semarang (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Jawa Tengah bersama pemerintah kabupaten/kota dan pihak terkait menggelar ratusan kali Gerakan Pangan Murah di berbagai tempat untuk menjaga kestabilan pasokan serta harga sehingga terjangkau oleh masyarakat.

“Gerakan Pangan Murah sebagai salah satu wujud implementasi dari Program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan untuk mendukung Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo. Hal ini dilakukan melalui beberapa intervensi yaitu Gerakan Pangan Murah, fasilitasi distribusi pangan, dan subsidi harga pangan,” kata Penjabat Gubernur Jawa Tengah Nana Sudjana di Semarang, Senin.

Nana menyebut Jawa Tengah merupakan salah satu lumbung pangan nasional dengan produksi padi dan sumber pangan lokal yang melimpah sehingga pihaknya menggenjot produktivitas sebagai langkah mendukung upaya Indonesia menjadi lumbung pangan dunia.

Baca juga: DKI distribusikan paket pangan murah untuk kendalikan harga pangan

Gerakan Pangan Murah dilakukan untuk menyediakan pangan dengan harga terjangkau atau di bawah harga pasar yang pelaksanaannya dilakukan oleh Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Jateng bersama dinas yang menangani urusan pangan di 35 kabupaten/kota.

“Gerakan ini juga berkolaborasi dengan BUMN, BUMD, Badan Usaha Milik Petani (BUMP), gapoktan dan pelaku usaha lainnya,” ujarnya.

Selama 2023, Pemprov Jateng tercatat sudah menggelar sebanyak 409 kali Gerakan Pangan Murah di berbagai tempat dengan omzet mencapai Rp27,5 miliar atau mengalami peningkatan dibandingkan tahun 2022 yang hanya dilakukan sebanyak 180 kali dengan omzet Rp8,6 miliar.

Baca juga: Pemprov Lampung sebut GPM dilakukan serentak di 3 kabupaten hari ini

Nana menegaskan, pihaknya berkomitmen terus menggelar Gerakan Pangan Murah secara berkelanjutan untuk memberikan akses pangan yang dapat dijangkau oleh masyarakat serta mendistribusikan komoditas pangan secara merata, baik dari produsen kepada konsumen, maupun dari wilayah surplus ke wilayah minus. Dengan harapan, masyarakat dapat memperoleh harga sama dengan harga di tingkat produsen.

“Pada September 2023 telah terdistribusi sebanyak 196 ton bahan pangan dan melalui alokasi tambahan anggaran sebesar Rp650 juta juga akan didistribusikan bahan pangan sebanyak 420 ton melalui Kios Pangan Murah di daerah miskin,” katanya.

Pewarta: Wisnu Adhi Nugroho
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2023