PBB (ANTARA) - Rancangan resolusi dari Rusia yang menyerukan gencatan senjata kemanusiaan dalam perang antara Israel dan militan Palestina Hamas di Gaza gagal disahkan Dewan Keamanan PBB pada Senin (16/10).

Sementara pemungutan suara mengenai rancangan resolusi serupa dari Brasil ditunda hingga Selasa.

Rancangan resolusi tersebut memperoleh lima suara setuju dan empat suara menentang, serta enam suara abstain. Sebuah resolusi memerlukan setidaknya sembilan suara setuju dan tidak ada veto dari lima anggota tetap – Amerika Serikat, Rusia, China, Perancis dan Inggris – untuk disahkan.

"Hari ini, seluruh dunia menunggu dengan tertahan hingga Dewan Keamanan mengambil langkah-langkah untuk mengakhiri pertumpahan darah, tetapi delegasi negara-negara Barat pada dasarnya mengabaikan harapan tersebut," kata Duta Besar Rusia untuk PBB, Vassily Nebenzia, kepada dewan setelah pemungutan suara.

Rusia mengusulkan rancangan teks satu halaman pada Jumat (13/10), yang juga menyerukan pembebasan sandera, akses bantuan kemanusiaan, dan evakuasi aman bagi warga sipil yang membutuhkan.

Teks tersebut mengutuk kekerasan terhadap warga sipil dan semua tindakan terorisme, tetapi tidak menyebutkan Hamas, yang menewaskan 1.300 orang di Israel pada 7 Oktober.

"Dengan gagal mengecam Hamas, Rusia memberikan kedok kepada kelompok teroris yang melakukan tindakan brutal terhadap warga sipil yang tidak bersalah. Ini keterlaluan. Ini munafik dan tidak bisa dipertahankan," kata Duta Besar AS untuk PBB, Linda Thomas-Greenfield.

Dia mengatakan Amerika Serikat, yang kerap melindungi sekutunya Israel dari tindakan dewan, "setuju bahwa dewan ini harus mengambil tindakan, tetapi kita harus melakukannya dengan benar dan kami akan bekerja secara intensif dengan semua anggota di dewan untuk melakukan hal tersebut."

Pemungutan suara mengenai rancangan resolusi yang dirancang oleh Brasil, yang mengutuk "serangan teroris keji yang dilakukan Hamas," ditunda hingga Selasa malam untuk memberi dewan lebih banyak waktu untuk bernegosiasi.

Pertemuan Dewan Keamanan PBB itu terjadi saat Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken menyelesaikan pertemuan maraton dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu di Tel Aviv.

Israel telah bertekad untuk memusnahkan Hamas – yang menguasai Jalur Gaza – setelah para pejuangnya menyerbu kota-kota Israel, menewaskan 1.300 orang dan menyandera dalam serangan terburuk terhadap warga dalam 75 tahun sejarah Israel.

Israel mempersiapkan serangan darat di Gaza sambil melancarkan pemboman paling hebat yang pernah terjadi di daerah kantong tersebut, sehingga menjadikan Gaza berada di bawah pengepungan total.

Pihak berwenang Gaza mengatakan sedikitnya 2.750 warga telah tewas.

Sumber: Reuters

Baca juga: Spanyol ingin Israel diseret ke ICC atas kejahatan perang
Baca juga: Sebelas jurnalis gugur akibat agresi Israel di Gaza
Baca juga: Israel dan Hamas bantah gencatan senjata di perbatasan Gaza-Mesir

Penerjemah: M Razi Rahman
Editor: Arie Novarina
Copyright © ANTARA 2023