Jerusalem (ANTARA News) - Sekitar 1.400 pucuk surat yang ditulis Albert Einstein kepada istri-istri dan anak-anaknya menyimpulkan bahwa manusia jenius itu ternyata sering lebih tertarik kepada wanita ketimbang teori relativitasnya. Surat yang telah disiarkan kepada khalayak sebanyak 3.500 halaman tersebut antara lain beberapa surat yang dikirim kepada istri keduanya, Elsa, dan beberapa yang diterima dari anak-anak dan dua istrinya, kata Barbara Wolff dari Einstein Archives milik Universitas Hebrew di Jerusalem kepada AFP. Ada juga beberapa surat yang dikirim Einstein kepada anak tirinya, Margot, dan disimpan rapat-rapat selama 20 tahun setelah kematiannya untuk melindungi privasi individu bersangkutan, kata Wolff. "Melalui surat-suratnya, kita memperoleh informasi tentang sisi lain dari Albert Einstein," tutur Wolff, yang telah membaca seluruh suratnya selama dua tahun terakhir. "Kita dapat melihat lebih banyak citra insani ketimbang manusia steril yang disuguhkan selama 30 tahun dalam berbagai biografi, sebagian bear dari penuturan sekretaris Einstein pada dekade 1950-an yang mencitrakan Einstein sebagai seorang jenius, tanpa sisi kehidupan personal dan seksual." Menurut Wolff, sekalipun pengungkapan surat-suratnya tak memberikan pandangan baru tentang sisi keilmuannya, namun citra yang kita miliki tentang dirinya kini menjadi enam warna dari sebelumnya tiga." Einstein dan istri pertamanya, Mileva, dikaruniai dua anak. Setelah perceraian mereka, ia menikah dengan Elsa, sepupunya. Penuh cinta dan kasih sayang Biografi sebelumnya menggambarkan Eisntein sebagai manusia yang dingin dan bengis terhadap Mileva, namun surat-surat itu kini mengungkapkan bahwa "hubungannya dengan anak-anak dan dua istrinya banyak dipenuhi rasa cinta dan kasih sayang," kata Wolff. "Saya memimpikan agar Margot telah menikah pula. Saya sangat menyanginya seolah-olah dia anak saya sendiri," tulis EInstein kepada Elsa pada 1924. Akan tetapi, surat-suratnya juga mengungkapkan diskusi secara terbuka dengan Elsa dan Margot tentang sejumlah kisah asmaranya. (*)

Copyright © ANTARA 2006