Ke depan, kami memprediksi banyak sekali penggunaan hidrogen, terlebih dari transportasi
Jakarta (ANTARA) - Badan Riset dan Inovasi Nasional menjadikan Pulau Semau, Nusa Tenggara Timur, sebagai proyek percontohan atau pilot project untuk menghadirkan fuel cell sebagai pembangkit energi baru terbarukan yang mengubah hidrogen menjadi listrik.

“Solusi kami akan mengurangi diesel,” ujar Peneliti Ahli Utama Badan Riset dan Inovasi Nasional Prof Eniya Listiani Dewi di Jakarta, Selasa.

Pernyataan tersebut ia sampaikan dalam webinar Prof Talks BRIN bertajuk, “Clean Energy dalam Mendukung Program Rendah Karbon”, yang disiarkan secara daring.

Eniya menjelaskan bahwa BRIN akan memanfaatkan intermiten atau jeda penggunaan energi dari fotovoltaik yang tidak digunakan pada siang hari. Energi tersebut yang kemudian digunakan oleh BRIN untuk mengubah hidrogen menjadi listrik.

Hal tersebut, kata Eniya, merupakan hasil dari kolaborasi antara BRIN, PLN, dan sejumlah pihak swasta.

“Ke depan, kami memprediksi banyak sekali penggunaan hidrogen, terlebih dari transportasi,” ucap Eniya.

Ia menyoroti sejumlah sektor yang memungkinkan untuk menggunakan hidrogen sebagai sumber energi secara maksimal, yakni pembangkit listrik dan grid balancing, transportasi, bahan bakar industri dan industri kimia, hingga pemukiman dan operasional gedung. Grid balancing merupakan sebuah proses yang memastikan produksi listrik seimbang dengan kebutuhan listrik.

“Ini harus step by step,” kata Eniya.

Sebelumnya, Wakil Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional Amarulla Octavian membidik Indonesia untuk menjadi pemasok hidrogen hijau dalam pasar global guna mewujudkan misi NZE.

Amarulla memaparkan bahwa riset tersebut meliputi penguasaan teknologi kunci, seperti pengembangan material sel bahan bakar (fuel cell) dan elektrolisis.

Lebih lanjut, Amarulla menjelaskan riset tersebut juga mencakup teknologi penyimpanan hidrogen, produksi hidrogen hijau, serta pemanfaatan hidrogen sebagai bahan bakar di sektor transportasi atau hidrogen vehicle.

Baca juga: BRIN sebut IKN gunakan 20 persen hidrogen hijau pada 2038

Pewarta: Putu Indah Savitri
Editor: Sella Panduarsa Gareta
Copyright © ANTARA 2023