Balikpapan (ANTARA) - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Balikpapan mendeteksi sebanyak 132 titik panas di Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim), sehingga pihak terkait diharapkan segera melakukan penanganan dan masyarakat diminta waspada.

"Sebanyak 132 titik panas tersebut terpantau sepanjang Selasa kemarin mulai pukul 01.00 hingga 24.00 WITA," ujar Koordinator Bidang Data dan Informasi Stasiun Meteorologi Kelas I Sultan Aji Muhammad Sulaiman - Sepinggan BMKG Stasiun Balikpapan, Diyan Novrida di Balikpapan, Rabu.

Titik panas merupakan indikator kebakaran hutan atau lahan (karhutla) yang terdeteksi dari suatu lokasi yakni dengan suhu relatif tinggi dibandingkan dengan suhu di sekitarnya.

Ia mengimbau semua pihak saling menjaga dan waspada, seperti tidak membuang puntung rokok sembarangan, kemudian tidak melakukan pembakaran saat mengelola lahan agar tidak terjadi karhutla.

Baca juga: BMKG: Titik panas di Kaltim terus turun jadi 102 di tujuh kabupaten

Sebaran titik panas ini telah diinformasikan ke pihak terkait, termasuk ke Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) baik di tingkat provinsi maupun kabupaten agar mendapat penanganan lebih lanjut.

Sebanyak 132 titik panas yang terpantau sepanjang Selasa kemarin tersebar pada tujuh kabupaten yakni Kabupaten Paser terdeteksi 35 titik, Penajam Paser Utara dua titik, Kutai Barat delapan titik, Kutai Timur 58 titik, Kutai Kartanegara 23 titik, Berau empat titik, dan Kabupaten Mahakam Ulu dua titik panas.

Rinciannya antara lain di Paser yang terdeteksi 35 titik, tersebar pada tujuh kecamatan yakni Pasir Belengkong enam, Muara Komam lima, Long Kali satu, Long Ikis 10, Kuaro lima, Batu Engau empat, dan Kecamatan Batu Sopang empat titik.

"Di Kutai Barat yang terdeteksi delapan titik, tersebar di lima kecamatan yakni Bongan dua, Jempang satu, Nyuatan satu, dan Kecamatan Siluq Ngurai ada empat titik panas," kata Diyan.

Baca juga: BMKG deteksi 3.675 titik panas di Pulau Sumatera, terbanyak di Sumsel
Baca juga: Lampung minta kabupaten/kota lanjutkan pemantauan titik panas

Pewarta: M.Ghofar
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2023