“Indonesia berkomitmen untuk menciptakan regulasi yang sejalan dengan kebutuhan para pelaku usaha,” kata Direktur Jenderal Administrasi Hukum Umum Kementerian Hukum dan HAM Cahyo R Muzhar di sela AALCO ke-61 di Nusa Dua, Kabupaten Badung, Bali, Rabu.
Ia menjelaskan untuk mendukung kemudahan itu, Indonesia telah memangkas aturan birokrasi terhadap 3.000 peraturan nasional yang berkaitan dengan investasi pada 2019.
Sejak 2018, lanjut dia, pemerintah telah menerapkan penyederhanaan perizinan melalui sistem daring, Online Single Submisison (OSS).
“Indonesia memiliki pengaruh besar dalam perekonomian Asia dan menjadi ekonomi terbesar di Asia Tenggara,” imbuhnya.
Dari sisi ekonomi domestik, pemerintah memberikan ruang lebih besar kepada pelaku UMKM dengan mendorong pendampingan finansial, pelatihan untuk meningkatkan kapasitas.
Cahyo menambahkan perekonomian di kawasan Asia Afrika mencatatkan nilai yang besar yakni diperkirakan mencapai sekitar 54 triliun dolar AS pada 2023 atau mencapai 42 persen produk domestik bruto (PDB) dunia.
“Selain memberikan kemudahan bisnis, Indonesia juga menjamin keamanan dan memastikan entitas bisnis kami tidak akan digunakan untuk transaksi ilegal seperti pencucian uang dan pendanaan terorisme,” katanya.
Sementara itu, berdasarkan data Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) realisasi investasi di Indonesia pada 2022 mencapai Rp1.207,2 triliun atau naik 34 persen dibandingkan 2021.
Singapura, China, Hong Kong, Jepang dan Malaysia menjadi lima negara asal investasi di Tanah Air selama 2022.
AALCO merupakan organisasi yang dibentuk pada 1956 setelah Konferensi Asia Afrika pada 1955 dengan jumlah negara anggota mencapai 47 negara.
Tahun ini Indonesia menjadi tuan rumah ketiga kalinya, setelah pada 1968 di Jakarta, kemudian pada 2004 dan 2023 di Bali.
Selain menjadi tuan rumah, Presiden AALCO ke-61 diemban oleh Menteri Hukum dan HAM RI Yasonna H Laoly.
Baca juga: Indonesia minta negara di Asia dan Afrika pangkas birokrasi
Baca juga: RI ajukan pencurian ikan jadi kejahatan lintas negara di AALCO
Pewarta: Dewa Ketut Sudiarta Wiguna
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2023
