Ibu kota baru ini akan menjadi salah satu pilar utama bagi transformasi Indonesia
Jakarta (ANTARA) - Otorita Ibu Kota Nusantara bersama Tony Blair Institute menandatangani memorandum of understanding (MoU) atau nota kesepahaman terkait kerja sama untuk mengembangkan zona riset dan inovasi di Nusantara.

“Ibu kota baru ini akan menjadi salah satu pilar utama bagi transformasi Indonesia,” ujar Kepala Otorita Ibu Kota Nusantara Bambang Susantono di Jakarta, Rabu.

Pernyataan tersebut ia sampaikan dalam penandatanganan nota kesepahaman antara Tony Blair Institute dan Otorita Ibu Kota Nusantara untuk melanjutkan pengembangan IKN.

Adapun transformasi yang dimaksud oleh Bambang adalah berkembangnya Indonesia menjadi negara dengan pendapatan per kapita yang tinggi pada 2045, ketika merayakan usia 100 tahun kemerdekaan Indonesia.

Bambang mengatakan bahwa Indonesia merupakan negara yang kaya akan sumber daya dan komoditas. Oleh karena itu, Bambang menilai penting bagi Indonesia untuk memanfaatkan riset dan inovasi dalam rangka mengembangkan kesejahteraan dan pertumbuhan perekonomian negara.

Bagi Bambang, pengembangan zona riset dan inovasi di Nusantara akan menjadi katalis untuk mempercepat perubahan, memupuk kolaborasi antara triple helix, yakni pemerintah, industri, dan akademisi untuk membahas terkait berbagai tantangan di masa depan.

Pengembangan zona riset dan inovasi, kata Bambang, juga selaras dengan target Nusantara untuk menjadi laboratorium hidup yang menyediakan peluang unik bagi mitra-mitranya untuk mengimplementasikan konsep dan pengetahuan baur mereka dalam menciptakan kota yang ramah dan hidup.

“Saya melihat wilayah ini sebagai rumah inkubator inovasi Nusantara, di mana para start-up dapat berkembang di lingkungan yang memberi keleluasaan bagi mereka untuk bereksperimen dengan bisnis baru mereka,” ucap Bambang.

Selain itu, para pelaku start-up juga memiliki kesempatan untuk menemukan mentor yang tepat dan membangun jejaring yang luas.

“Saya juga percaya bahwa zona ini akan menciptakan teknologi ramah lingkungan, yang akan membantu kita untuk memanfaatkan sumber daya dengan lebih efisien,” kata Bambang.

Kolaborasi ini mencakup empat aspek utama serta peluang kerja sama strategis lainnya, meliputi peningkatan sektor pendidikan melalui kolaborasi antar institusi perguruan tinggi; pengembangan sektor kesehatan terkait uji klinis, riset, dan pengembangan; pengembangan potensi investasi dengan menyusun rencana bisnis strategis, fasilitasi investasi asing, dan strategi komunikasi; serta pembangunan kota melalui studi banding ke kota-kota masa depan di dunia.

Pewarta: Putu Indah Savitri
Editor: Sella Panduarsa Gareta
Copyright © ANTARA 2023