Jakarta (ANTARA) - Ketua Umum Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Pusat Hendry Ch. Bangun berkomitmen mengembalikan muruah organisasi seperti ketika dilahirkan.

Ketika PWI lahir, kata Hendry, persoalan yang dibahas tidak sekadar perihal jurnalistik, tetapi juga hal-hal terkait bangsa dan negara. Oleh sebab itu, Hendry menyebut PWI harus kembali terlibat dalam urusan kehidupan berbangsa dan perkembangan negara.

"Kami perlu mengembalikan muruah PWI seperti ketika lahir dulu," katanya dalam rapat perdana Dewan Penasihat PWI Pusat di Kantor PWI, Jakarta, Rabu, sebagaimana dikutip dari keterangan tertulisnya.

Baca juga: PWI: Teknologi AI harus jadi perhatian pemerintah

Pada awal tumbuh dan berkembangnya PWI, lanjut Hendry, para wartawan sangat menjaga independensi. Hal itu juga akan ditekankan kembali oleh PWI.

Hendry menuturkan PWI berkomitmen memperbanyak program pendidikan sebagai langkah awal. Menurut dia, langkah tersebut diharapkan dapat meningkatkan kemampuan teknis jurnalistik dan wawasan kebangsaan bagi wartawan.

Rapat perdana Dewan Penasihat PWI Pusat itu membahas berbagai masalah, seperti perekonomian perusahaan pers, kualitas wartawan, pengelolaan aset organisasi, antisipasi perkembangan kemajuan teknologi kecerdasan buatan (AI), hingga tindakan tegas untuk wartawan yang melanggar ketentuan organisasi dan peraturan sosial.

"Semua saya catat dan perhatikan," katanya.

Baca juga: Anugerah Jurnalistik Adinegoro siapkan hadiah total Rp245 juta

Dewan Penasehat PWI Pusat terdiri atas sembilan orang dan diketuai oleh Ilham Bintang. Posisi wakil ketua ditempati oleh Timbo Siahaan, sementara Wina Armada Sukardi menempati posisi sekretaris.

Anggota lainnya ialah Retno Pinasti (Pemimpin Redaksi SCTV), Helena Rea (BBC Indonesia), Budiman Tanuredjo (Kompas Group), Karni Ilyas (ILC), Kiki Iswara (Rakyat Merdeka Group).

Kemudian, Pangeran Gusti Rusli (Banjarmasin Post Group), Mohammad Yazid (mantan ketua PWI Sumatera Utara dan LKBN Antara), dan Agung Dharmajaya (ATVLI). Sementara itu, anggota yang berasal dari luar lingkungan kewartawanan adalah Siswono Yudo Husodo dan Gories Mere.

Baca juga: Hendry Bangun ingatkan pengurus PWI taat aturan organisasi

Ilham Bintang menjelaskan susunan Dewan Penasihat PWI sengaja dipilih dari latar belakang yang beragam agar dapat menampung berbagai aspirasi yang berkembang di masyarakat.

Ilham menyebut dewan penasihat akan senantiasa memberikan masukan kepada pengurus, baik ketika diminta atau pun tidak.

"Ibarat pengantin, sebelum keluar, kita berperan menghias pengantin sampai tampil semenarik mungkin. Dengan begitu, Pengurus PWI saat bekerja dan berinteraksi dengan masyarakat telah berada pada posisi siap dan arah yang tepat," ujar Ilham.

Baca juga: DK PWI: Anggota PWI rangkap pegawai negeri harus mundur

Pewarta: Fath Putra Mulya
Editor: Fransiska Ninditya
Copyright © ANTARA 2023