Jakarta (ANTARA) - Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kementerian Kesehatan RI Kunta Wibawa Dasanugraha mengemukakan, Pandemi COVID-19 menjadi titik balik Indonesia dalam memperkuat kapasitas kesehatan nasional.

"Utamanya untuk mengembangkan rencana aksi nasional ketahanan kesehatan," kata Kunta Wibawa Dasanugraha dalam keterangannya di Jakarta, Kamis.

Baca juga: BPJS: Transformasi mutu layanan perkuat ketahanan kesehatan nasional

Pernyataan itu disampaikan Kunta pada pertemuan International Health Regulation (IHR) Joint External Evaluation (JEE) yang digelar di Jakarta, 16--20 Oktober 2023.

“JEE memberikan arti penting dalam menganalisis dan mempersempit kesenjangan dalam pencegahan, deteksi, dan respons yang cepat terhadap ancaman kesehatan masyarakat,” katanya.

Baca juga: WHO ajak semua negara perkuat komitmen wujudkan pemerataan kesehatan

Kunta mengatakan, pandemi COVID-19 menunjukkan banyak kesenjangan yang perlu diatasi, baik di level global, regional, dan nasional.

"Indonesia sudah membuktikan diri mampu berkontribusi dalam mengatasi kesenjangan tersebut," katanya.

Baca juga: BRIN-Universitas Leiden perkuat kerja sama riset kesehatan

Di tingkat global dan regional, kata Kunta, Indonesia telah meningkatkan arsitektur kesehatan, memperkenalkan skema fasilitasi untuk membantu mobilisasi selama keadaan kedaruratan kesehatan masyarakat, koordinasi antara sektor keuangan dan kesehatan melalui Finance and Health Ministers Meeting, serta pembentukan dana pandemi.

Di tingkat nasional dan daerah, Indonesia mampu meningkatkan kapasitas untuk menyediakan akses, layanan, dan keterjangkauan pelayanan kesehatan yang lebih baik bagi seluruh warga negara Indonesia.

Termasuk melalui reformasi sektor kesehatan seperti penerapan transformasi kesehatan dan undang-undang kesehatan, kata Kunta menambahkan.

“Kemenkes memiliki enam pilar transformasi kesehatan dan saat ini memiliki undang-undang baru yang kami harap dapat meningkatkan sektor kesehatan,” katanya.

Baca juga: BPJS Kesehatan-Kementerian ATR/BPN teken MoU perkuat Inpres 1/2022

IHR JEE merupakan penilaian kapasitas negara Indonesia dalam 19 area teknis dalam menghadapi keadaan kedaruratan kesehatan masyarakat.

IHR JEE melibatkan pemangku kepentingan multisektoral dari berbagai Kementerian dan Lembaga di Indonesia, serta dukungan mitra organisasi internasional.

Dalam kesempatan yang sama, Ketua Tim JEE Karen Sliter menjelaskan bahwa JEE dibuka dengan tujuan keamanan dan kesehatan.

Baca juga: BRIN perkuat ekosistem riset dan inovasi bidang kesehatan dan pangan

“JEE mempunyai komitmen yakni datang sebagai rekan dan memantau assessment yang sudah dilakukan dengan melibatkan 19 diskusi multisektoral serta 3--5 prioritas tindakan area teknis,” katanya.

Proses IHR JEE dilaksanakan pada 16--20 Oktober 2023 dengan menggunakan JEE tools dan dilengkapi dengan dokumen pendukung, diskusi peer to peer antara negara tuan rumah dan tim penilai eksternal, serta kunjungan lapangan.

Pewarta: Andi Firdaus
Editor: Tunggul Susilo
Copyright © ANTARA 2023