Jakarta (ANTARA/JACX) - Organisasi keagamaan Kanzus Sholawat Habib Luthfi dan ribuan siswa menyatakan komitmen untuk melawan hoaks dan juga ujaran kebencian pada Pemilu 2024.

“Kami merasa terhormat mendapat dukungan penuh dari pendiri Kanzus Sholawat Habib Luthfi, yakni Abah Habib Luthfi dalam program tangkal hoaks dan ujaran kebencian di Indonesia. Beliau memiliki komitmen kuat terhadap persatuan dan kesatuan bangsa dari bahaya laten hoaks dan ujaran kebencian,” ujar Koordinator Nasional Peta Indonesia, Susianah Affandy, di Jakarta, Jumat.

Dia menambahkan deklarasi tersebut akan diselenggarakan pada Sabtu (20/10/2023) dan diikuti sebanyak 1.300 siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Syafi'i Akrom Kota Pekalongan. Susianah menjelaskan bahwa ajaran nasionalisme dan cinta Tanah Air yang dimotori oleh Habib Luthfi menjadi semangat dalam menangkal berbagai macam hoaks dan ujaran kebencian, yang dapat mengancam persatuan dan kesatuan bangsa.

Baca juga: Kemenkominfo bagikan empat langkah mudahkan masyarakat hindari hoaks
 

“Khususnya pada tahun politik saat ini, kita semua harus memiliki komitmen bersama dalam menjaga NKRI. Pilihan politik boleh berbeda, namun persatuan dan kesatuan bangsa harus tetap dijaga,” imbuh dia.

Pihaknya memperkirakan deklarasi itu, dihadiri oleh 6.300 orang dari berbagai latar belakang, antara lain Pemerintah Daerah, pondok pesantren, organisasi sosial kemasyarakatan, perguruan tinggi, dan sekolah.

Kepala SMK Syafi'i Akrom, Mohammad Arif Wahyudi, mengatakan pihaknya menyiapkan koreografi yang melibatkan tidak kurang dari 1.300 pelajar SMK Syaf'i Akrom telah beberapa kali latihan dibawah bimbingan langsung Kodim 0710/Pekalongan.

"Ini untuk pertama kalinya pelajar yang bernaung di bawah Lembaga pendidikan (LP) Ma'arif NU berpartisipasi di acara rangkaian Maulid Nabi Muhammad dan memperingati Hari Santri yang dihelat Habib Muhammad Luthfi bin Yahya,” kata Arif.


Baca juga: Kemenkominfo intensifkan edukasi PIP untuk sukseskan Pemilu 2024

 

 

 

 

 

Pewarta: Tim JACX
Editor: Indriani
Copyright © ANTARA 2023