Pameran ini menjadi bagian untuk mengangkat UMKM Jatim naik kelas.
Surabaya (ANTARA) - Jatim Super Exhibition Fair (JSEF) 2023 yang digelar di Kota Surabaya selama tiga hari, 20-22 Oktober, merupakan salah satu upaya untuk mempromosikan produk usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di Jawa Timur.

Wakil Gubernur Jawa Timur (Wagub Jatim) Emil Elestianto Dardak menjelaskan kegiatan dalam rangkaian peringatan hari jadi ke-78 provinsi itu tidak hanya menampilkan 150 stan pameran produk UMKM, tapi juga diisi dengan berbagai hiburan menarik, seperti festival band, menyanyi, kompetisi fesyen, serta lomba mewarnai untuk anak-anak.

"Kegiatan ini gratis dan terbuka untuk masyarakat umum," katanya saat membuka JSEF 2023, di Pusat Perbelanjaan Surabaya Town Square (Sutos), Jumat.

Wagub Emil menginformasikan JSEF 2023 tidak hanya dipusatkan di Sutos, tapi juga digelar di berbagai titik di kabupaten/kota lainnya di Jatim. Salah satunya di Malang Creative Center.

"Pameran ini menjadi bagian untuk mengangkat UMKM Jatim naik kelas. Selain itu untuk mengenalkan produk UMKM kepada masyarakat luas," ujarnya pula. Maka Mantan Bupati Trenggalek itu mengajak masyarakat Jatim untuk hadir dan meramaikan JSEF 2023.

"Di sini ada berbagai macam produk UMKM Jatim yang luar biasa menarik. Mulai makanan, produk fesyen, kerajinan dan lain-lain. Jadi ayo bersama-sama kita borong produk UMKM Jatim," katanya lagi.

Lebih lanjut Wagub Emil mendorong agar gelaran pameran UMKM seperti JSEF ini harus digencarkan promosinya melalui media sosial maupun ajakan langsung ke teman atau saudara. Sehingga masyarakat bisa ikut hadir dan membeli produk-produk UMKM Jatim yang berkualitas.

Menurutnya, promosi produk UMKM Jatim harus terus dilakukan. Terlebih kontribusi sektor UMKM terhadap Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Jatim mencapai 58,36 persen pada akhir 2022 lalu. Artinya sektor UMKM menjadi tulang punggung perekonomian Jatim.

"Belum lama ini ramai dengan informasi adanya pelaku UMKM yang mengeluhkan terkait jualan secara daring di media sosial. Tapi juga ada pihak yang justru setuju dengan adanya penjualan daring dan luring. Kita memang sedang mencari yang terbaik dari keduanya," katanya.

Wagub Emil mengatakan, yang paling penting UMKM bisa maju dan tidak tergilas oleh pelaku bisnis besar.

"Tentunya kita butuh sinergi dan kolaborasi bersama. Bergotong royong bersama-sama. Ibarat sapu lidi kalau diikat pasti akan lebih kuat," ujarnya pula.

Suami artis Arumi Bachsin itu memberikan semangat kepada para pelaku UMKM, agar tidak mudah menyerah dan saling mendukung satu dengan yang lain.

"Berdasarkan jumlah stan, berarti di sini ada 150 pelaku UMKM. Bayangkan kalau masing-masing saling memberikan dukungan, membantu promosi satu sama lain, pasti ekosistem ini akan seimbang dan bisa saling berbagi pengalaman. Misal ada yang jalan-jalan sekaligus belanja batik dan kemudian sekalian makan. Jadi saling mendukung," ujarnya lagi.
Baca juga: Wagub Emil: Jatim Fest beri penguatan UMKM
Baca juga: Mendag Zulkifli Hasan apresiasi upaya Pemkot Madiun kembangkan UMKM

Pewarta: Abdul Hakim/Hanif Nasrullah
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2023