Kemarin itu saya sudah mencoba di depan, tapi pohon menjadi penghalang
Pulau Punjung (ANTARA News) - Tonton Susanto mulai menunjukkan kemampuan terbaiknya pada Tour de Singkarak (TdS) 2013 meski pebalap asal Jawa Barat itu belum mampu memenangi  empat etape yang telah dipertandingkan.

Pebalap yang memperkuat tim Putra Perjuangan Bandung itu pelan tapi pasti mulai menyodok ke papan atas klasemen pebalap Indonesia dan menggeser Aiman Cahyadi yang sebelumnya memengang Kaos Merah Mutih.

"Terus terang, sejak awal saya masih meraba-raba kekuatan lawan. Saya melihat kekuatan meraka merata sehingga tidak ada yang dominan. Makanya saya mencoba menekan," kata Tonton Susanto usai finis di etape empat TdS dari Sijunjung menuju Pulau Tunjung, Rabu.

Meski tidak masuk 10 pebalap tercepat di etape empat, ternyata Tonton Susanto mampu menjadi pebalap Indonesia terbaik ketiga yang masuk finis di depan Kantor Kabupaten Dharmasraya dengan catatan waktu 04.29.50.

Catatan waktu yang diraih oleh pebalap pelatnas ini langsung mengatrol posisinya di klasemen pebalap Indonesia. Tonton mampu mengumpulkan catatan waktu 15.31.36 disusul Rastra Patria (Timnas Indonesia) dengan waktu 15.33.18 dan Aiman Cahyadi (Timnas Indonesia) dengan waktu 15.35.29.

Pebalap dengan predikat raja tanjakan Indonesia itu mengaku langkah untuk menjadi yang terbaik sebetulnya akan dimulai pada etape tiga. Hanya saja upaya yang akan dilakukan terganjal dengan pohon tumbang di Kelok 2 Kabupaten Agam.

"Kemarin itu saya sudah mencoba di depan, tapi pohon menjadi penghalang. Sebenarnya itu peluang untuk menyodok pebalap yang lain," kata Tonton menambahkan.

Dengan upaya yang dilakukan, kata dia, akhirnya mampu menyodok barisan terdepan di etape empat. Hasil ini akan dijadikan modal untuk menghadapi etape lima dari Sawahlunto menuju Muaro Labuh, Kamis (6/6) dengan jarak tempuh 138,5 km.

"Kuncinya besok, Kamis (6/6), siapa yang tercepat akan memudahkan untuk menjadi pemenang. Saya akan mencoba besok," kata pebalap dengan nomor start 191 itu.

Etape lima dari Sawahlunto menuju Muaro Labuh memiliki karakter lintasan yang variatif dan terdapat tiga titik KOM yang satu di antaranya adalah tanjakan kategori satu. Ketinggian KOM kategori satu ini mencapai ketinggian 1.545 m.

Selain ada titik KOM, di etape lima ini terdapat titik sprint tepatnya di km 29,5 dan km 104,5. Dengan kondisi lintasan yang ada bisa dipastikan persaingan akan lebih ketat karena hingga etape empat tidak ada pebalap yang dominan.

Pada etape pembuka Hossein Askari dari Tabriz Petrochemical Team menjadi yang tercepat. Etape kedua direbut oleh Jacob Kauffmann dari Budget Forklifs dan etape tiga direbut Johan Coenen dari Team Differdange-Losch.

Pewarta: Bayu Kuncahyo
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2013