Beijing (ANTARA) - Lagu "Beijing Welcome You" (Běijīng huānyíng nǐ) diperdengarkan saat menyambut Presiden Joko Widodo, Ibu Iriana Jokowi, dan rombongan yang tiba di Beijing Capital International Airport menggunakan pesawat Garuda Indonesia GIA-1 pada 16 Oktober 2023.

Syair lagu yang diluncurkan menjelang Olimpiade Beijing 2008 tersebut bila diterjemahkan adalah "Selamat datang di Beijing. Mari kita menghirup udara di bawah sinar matahari, mari kita membuat rekor baru di tanah ini", tampak sesuai dengan cuaca Beijing yang sejuk, meski di bawah terang matahari.

Bersama dengan iringan lagu "Beijing Welcome You", tampil juga barisan penari yang mengenakan pakaian merah secara meriah menyambut dan mengiringi Presiden serta Ibu Iriana menuju kendaraan yang mengantarkan rombongan ke hotel.

Presiden Jokowi datang ke Beijing untuk menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Belt and Road Forum (BRF) pada 17-18 Oktober 2023. Indonesia memang masuk dalam negara yang aktif di Belt and Road Initiative (BRI), dengan salah satu proyeknya adalah Kereta Cepat Jakarta-Bandung.

Sebelum menghadiri ajang BRF, Presiden Jokowi hadir dalam Forum Bisnis Indonesia-China yang digelar di China World Hotel, Beijing, lokasi Presiden menginap. Dalam forum bisnis tersebut hadir sekitar 420 pengusaha, 100 orang dari Indonesia dan sisanya dari China.

"Saya itu dari kecil suka sekali film kungfu China, Bruce Lee, dengan 'one inch punch'-nya dan juga Ip Man dengan 'wing chun'-nya. Apa yang saya sukai dari keduanya, bahwa kecepatan dan ketepatan adalah kunci, seperti cara berinvestasi bapak ibu semuanya ke Indonesia, cepat tepat," kata Presiden yang disambut dengan tepuk tangan para peserta forum.

Presiden menyebut bahwa China dengan cepat naik peringkatnya sebagai investor di Indonesia, dari urutan ke-12 untuk negara asal "Foreign Direct Investment" pada 2013 dan pada 2022 sudah berada di urutan kedua.

Di pengujung sambutannya, Presiden Jokowi pun kembali meyakinkan para investor bahwa investasi di Indonesia itu adalah pilihan yang tepat karena mudah dan aman.

"Jadi juga jangan sampai ada yang khawatir mengenai Pemilu 2024 yang akan datang karena Indonesia juga sudah berpengalaman melakukan pemilihan umum secara langsung selama lima kali. So, you don’t need to worry, you just need to hurry," tutup Presiden.

Pada keesokan harinya, Selasa (17/10), Presiden Jokowi berturut-turut melakukan pertemuan bilateral dengan Perdana Menteri (PM) Li Qiang dan Presiden Xi Jinping.

Saat bertemu dengan PM Li Qiang, Presiden Jokowi meminta dukungan PM Li Qiang untuk mendorong percepatan realisasi investasi China di IKN.

"Saya mengapresiasi kerja sama 'design planing' antara Otoritas Ibu Kota Nusantara dan Kota Shenzhen serta minat swasta Tiongkok di Ibu Kota Nusantara untuk bidang perumahan dan kesehatan, juga mohon dukungan yang mulia untuk mendorong percepatan realisasi investasi di Ibu Kota Nusantara," kata Presiden di di Diaoyutai State Guest House, Selasa (17/10).

IKN diketahui telah melakukan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) kerja sama dengan Kota Shenzhen untuk membagikan pengalaman membangun Kota Shenzhen yang dalam 40 tahun terakhir bertransformasi dari kota kecil menjadi metropolis.

Sementara pertemuan dengan Presiden Xi Jinping didahului dengan upacara kenegaraan North Hall of the Great Hall of the People, Beijing. Dari 20 kepala negara/pemerintahan yang bertemu dengan Presiden Xi Jinping, hanya Presiden Jokowi yang mendapat kehormatan disambut dengan upacara kenegaraan.

Setidaknya empat hal yang diangkat Presiden Jokowi. Pertama, peningkatan kerja sama investasi, terutama untuk baterai kendaraan listrik, industri otomotif, pabrik suku cadang, kilang petrokimia, produksi baja, dan pengembangan kerja sama halal center.

Kedua, terkait perdagangan dan keuangan. Presiden Jokowi meminta pembaruan protokol dan peningkatan kuota impor sarang burung walet dan penambahan jenis produk ekspor, seperti perikanan, pertanian, dan buah tropis.

Ketiga, soal ketahanan energi. Presiden berharap China mengmplementasikan kerja sama kelistrikan kolaborasi kedua negara.

Keempat, Presiden Jokowi mendorong peningkatan wisatawan kedua negara dengan penambahan frekuensi penerbangan, hingga peningkatkan beasiswa dan pelatihan vokasi bagi mahasiswa Indonesia.

Tidak ketinggalan, kedua kepala negara juga menyaksikan penandatanganan 10 nota kesepahaman (MoU) di berbagai bidang.

Barulah pada Rabu (18/10), Presiden Jokowi memberikan pandangan dalam pembukaan BRF.

Dalam pidatonya, Presiden Jokowi berharap sinergi Belt and Road Initiative (BRI) yang menjadi prinsip BRF dalam pembangunan infrastruktur dapat terjaga, dan di tengah situasi dunia yang makin terbelah, kerja sama BRI tidak boleh dipolitisasi.

Presiden Jokowi mendapat jatah sambutan setelah Presiden Xi Jinping, Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden Kazakhstan Kassym-Jomart Tokayev itu menilai bahwa rasa kepemilikan sangat penting untuk keberlangsungan sebuah proyek.

"Keberlanjutan proyek BRI harus dipastikan untuk jangka panjang dan memperkokoh fondasi ekonomi negara, bukan justru mempersulit kondisi fiskalnya," ucap Presiden.

Sementara Presiden Xi Jinping menyebut kemajuan negara-negara dengan menggunakan mekanisme BRI juga menjadi kemajuan China.

"Seperti kata pepatah, saat Anda memberikan mawar kepada orang lain, wanginya akan tetap melekat di tangan Anda. Dengan kata lain, membantu orang lain berarti juga membantu diri sendiri. Memandang perkembangan suatu negara sebagai ancaman atau menganggap saling keterkaitan ekonomi sebagai risiko tak akan menjadikan negara itu menjadi lebih baik atau mempercepat pembangunannya," kata Xi Jinping.

Setelah menghadiri pembukaan, Presiden Jokowi bertemu dengan Ketua Kongres Rakyat Nasional China Zhao Leji dan dilanjutkan dengan santap siang bersama.

Agenda terakhir Presiden Jokowi di China adalah menghadiri "High Level Forum" yang mengangkat tema "Connectivity in an Open Global Academy" yang digelar di China National Convention Center.

Presiden Jokowi menyampaikan empat hal untuk membangun konektivitas suatu negara, yaitu harus memberikan manfaat ekonomi, dilakukan secara merata dan inklusif, memperhatikan aspek keberlanjutan dan terakhir didukung pengembangan sumber daya manusia dan alih teknologi.
Wapres Ma'ruf Amin bertemu dengan Perdana Menteri (PM) China Li Qiang di Liyuan Ressort, Nanning, provinsi Guangxi, China pada Sabtu (16/9/2023). (ANTARA/Desca Lidya Natalia)

Kunjungan Wapres

Sebulan sebelum Presiden Jokowi datang ke Beijing, Wakil Presiden Ma'ruf Amin dan Ibu Wury Ma'ruf Amin juga mengunjungi China pada 14-19 September 2023 ke tiga kota, yakni Fuzhou, Nanning, dan Shanghai.

Di Fuzhou, Wapres Ma'ruf bertemu dengan Sekretaris Partai Komunis Provinsi Fujian China Zhou Zuyi pada 15 September 2023. Pertemuan tersebut adalah kunjungan balasan Wapres setelah sebelumnya pada 9 Mei 2023 berkunjung ke Jakarta.

"Mayoritas rakyat Tionghoa-Indonesia berasal dari Provinsi Fujian, dan di Indonesia pun tidak asing mendengar kata-kata, seperti 'bakpao', 'capcay' yang berasal dari Bahasa Hokkian," kata Wapres Ma'ruf.

Sementara Zhou Zuyi mengatakan kerja sama antara Pemerintah China dan Indonesia, khususnya di Provinsi Fujian yang telah terjalin lewat "Two Countries Twin Parks" (TCTP) membawa banyak peluang baru bagi kedua negara.

Wapres Ma'ruf juga bertemu dengan 10 CEO dan general manager (GM) pengusaha dari Fujian, Tianjin, dan Shanghai, yang bergerak di sektor makanan, khususnya produk-produk perikanan dan kelautan.

Di pertemuan itu Wapres menyebut pemerintah berkomitmen untuk memfasilitasi investasi para pengusaha China di berbagai kawasan industri di Indonesia. Ia pun mengundang para pengusaha bisnis halal untuk berinvestasi di Indonesia.

Selanjutnya pada 16 September 2023, Wapres Ma'ruf bertemu dengan Gubernur Wilayah Otonomi Guangxi Zhuang, Lan Tianli, di Nanning. Di pertemuan itu, Wapres kembali menawarkan investasi produk halal di Indonesia dan pemberian beasiswa kepada pelajar Indonesia, khusunya bidang vokasi.

Masih pada hari yang sama, Wapres Ma'ruf bertemu dengan PM Li Qiang untuk mempromosikan paviliun Indonesia di China-ASEAN Expo (CAEXPO) yang diselenggarakan pada 16-19 September 2023.

Dalam CAEXPO 2023, Indonesia hadir dengan 2 paviliun, yaitu paviliun komoditi yang menampilkan produk unggulan dan pavilun "City of Charm" yang menampilkan keunggulan Provinsi Kalimantan Tengah.

"Beliau (PM Li Qiang) juga menyebutkan beberapa proyek yang sudah dilakukan dan kita juga ingin kerja sama ini diperluas, baik dalam pembangunan di transportasi, seperti kereta api cepat, kemudian kendaraan mobil listrik yang sudah ada, Wuling ya," kata Wapres Ma'ruf.

Pada 17 September 2023, Wapres Ma'ruf menghadiri pembukaan CAEXPO ke-20 dan China-ASEAN Business Investment Summit (CABIS) Ke-20 di Osmanthus Hall, Nanning International Convention and Exhibition Center (NICEC), Wilayah Otonomi Guangxi.

"Patut kita catat bersama, di tengah pandemi dan berbagai tantangan global kerja sama ekonomi, perdagangan, dan investasi ASEAN dan China terus tumbuh positif, bahkan ASEAN menjadi mitra dagang terbesar China sejak tahun 2020," ucap Wapres.

Pada pameran tahun ini, Indonesia menampilkan dua paviliun, yakni Paviliun Komoditas seluas 2.150 meter persegi di aula D15 yang diikuti 84 stan, dengan produk, seperti fesyen, mebel, produk kecantikan, herbal, makanan, minuman, hingga asesoris, serta Paviliun Nasional (City of Charm) seluas 160 meter persegi di aula B2, yang menampilkan keindahan dan potensi Provinsi Kalimantan Tengah.

Selesai menghadiri CAEXPO ke-20, Wapres Ma'ruf dan rombongan terbang ke Shanghai. Agenda pertama adalah datang ke Kantor Perwakilan Lembaga Pengkajian Pangan, Obat-obatan, dan Kosmetika Majelis Ulama Indonesia (LPPOM MUI) Shanghai dan bertemu dengan para pengusaha produk halal pada 18 September 2023.

"Sekarang Indonesia tidak hanya ingin memberikan standar sertifikasi halal di dunia, tapi ingin menjadi negara yang memproduksi produk halal terbesar di dunia," kata Wapres Ma'ruf.

Tak ketinggalan, Wapres Ma'ruf juga menyempatkan untuk menunaikan shalat zuhur di Masjid Pudong Shanghai.

"Saya melihat di masjid ini bagus, bersih dan berada di pinggir jalan besar, bukan di pojokan. Kita harapkan ke depan, bukan hanya sertifikasi halal makanannya, tapi kehidupan mereka sebagai Muslim, misalnya menjalankan agamanya bisa juga memperoleh kesempatan yang terbuka," kata Wapres.

Sebagai penutup kegiatan, Wapres Ma'ruf bertemu dengan Wali Kota Shanghai pada 19 September 2023, sekitar 30 menit untuk membicarakan peluang investasi di Indonesia.

Dua kunjungan Presiden Jokowi dan Wapres Ma'ruf Amin tersebut menunjukkan China sebagai negara mitra yang "dipandang" oleh dua pejabat tertinggi Indonesia tersebut.
 

Editor: Masuki M. Astro
Copyright © ANTARA 2023