Windhoek (ANTARA) - Namibia menerima dana sebesar 19 juta euro (1 euro = Rp16.759) dari pemerintah Jerman melalui Bank Pembangunan KfW (KfW Development Bank) sebagai kontribusi untuk konservasi masyarakat di wilayah Zambezi, demikian ungkap seorang pejabat senior.

Sebesar 8 juta euro dari dana tersebut akan dialokasikan untuk mitigasi konflik manusia-satwa liar (human-wildlife conflict/HWC), sementara 11 juta euro sisanya dialokasikan untuk memitigasi dampak pandemi COVID-19 di Konservasi Komunal Namibia, demikian disampaikan Menteri Lingkungan Hidup, Kehutanan, dan Pariwisata Namibia Pohamba Shifeta dalam sebuah pernyataan pada Jumat (20/10), dalam acara peluncuran proyek pengembangan mata pencaharian masyarakat dan mitigasi HWC di Wilayah Zambezi.

Menurut Shifeta, peningkatan jumlah satwa liar Namibia, terutama spesies ikonis seperti gajah, buaya, singa, kuda nil, dan badak, merupakan kisah sukses bagi negara di Afrika bagian selatan itu, tetapi hal tersebut juga berdampak pada meningkatnya insiden HWC.

"Sebagai langkah penyeimbang, kementerian kami terus menerapkan inisiatif peningkatan mata pencaharian guna memastikan masyarakat mendapat manfaat dari sumber-sumber daya alam yang melimpah di daerah mereka," ujarnya.

"Solusi-solusi teknis dan program hibah ini dipimpin oleh masyarakat dan dengan demikian dapat memberdayakan masyarakat yang sebagian besar terdampak HWC di Wilayah Zambezi."

Beatrice Lucke, Country Director Bank Pembangunan KfW, mengatakan perlindungan sumber daya Namibia merupakan sebuah upaya yang memiliki tempat khusus dalam agenda kedua pemerintah.

"Alam dan satwa liar di Namibia bukan hanya sumber daya, tetapi juga merupakan sumber kehidupan di negeri ini dan harus dijaga demi kepentingan Namibia serta masyarakatnya," tuturnya.

Pewarta: Xinhua
Editor: Santoso
Copyright © ANTARA 2023