Kerja sama ini merupakan bentuk dukungan KJG sebagai alternatif pengembangan Lapangan Lengo.
Jakarta (ANTARA) - PT Kalimantan Jawa Gas (KJG), bagian dari PGN Subholding Gas Pertamina, membangun kerja sama pengembangan Lapangan Lengo yang terletak di perairan Bulu, Jawa Timur.

Penandatanganan nota kesepahaman untuk kerja sama tersebut telah dilakukan antara Direktur KJG R Mohamad Edwin dan General Manager AWE (Satria) NZ Ltd Hendra Jaya.

"Kerja sama ini merupakan bentuk dukungan KJG sebagai alternatif pengembangan Lapangan Lengo," kata Edwin dalam keterangannya di Jakarta, Selasa.

Baca juga: PGN berpotensi sumbang penurunan gas rumah kaca 23 persen

KJG, yang memiliki pipa transmisi di Laut Jawa akan menyalurkan gas tersebut ke onshore receiving facility (ORF) atau fasilitas penerima gas bumi miliknya di Semarang, Jawa Tengah.

AWE (Satria) NZ Ltd, sebagai kontraktor kontrak kerja sama (KKKS) nonoperator akan bekerja sama dengan operator Bulu PSC, mengembangkan komersialisasi Lapangan Lengo.

Kerja sama tersebut, tambah Edwin, juga memberikan kesempatan kepada PGN Group untuk ikut serta dalam melakukan pengembangan lapangan gas.

"KJG sebagai perusahaan transportasi gas yang berpengalaman kurang lebih 10 tahun, sudah memiliki kapabilitas dalam mengelola serta mengoperasikan pipa gas. Dengan alasan tersebut, kami merasa optimis bahwa kerja sama ini akan berkembang dan berjalan dengan lancar dan berharap dapat terealisasikan segera," ujarnya.

Dengan semakin berkembangnya kerja sama bisnis itu, Edwin pun berharap ke depan akan semakin banyak perusahaan yang berkolaborasi dengan KJG, demi mendukung program penyediaan clean and sustainable energy, khususnya untuk daerah Semarang dan Jawa Tengah.

Baca juga: Subholding Pertamina bersinergi bangun pipa minyak Pengapon-Boyolali

KJG sebagai perusahaan transportasi gas, memiliki dan mengoperasikan infrastruktur pengangkutan gas bumi pipa transmisi sepanjang 200 km berdiameter 14 inci.

Pipa tersebut menghubungkan sumber gas dari Lapangan Kepodang, Wilayah Kerja Muriah, dengan fasilitas ORF milik KJG di Tambak Lorok, Semarang, Jawa Tengah.

Peran KJG saat ini adalah sebagai pengangkut kebutuhan gas ke sektor kelistrikan yang melayani PT Indonesia Power dan memenuhi kebutuhan gas untuk industri Jawa Tengah, dengan total penyaluran gas sebesar 10-25 BBTUD.

KJG juga ikut serta dalam memenuhi kebutuhan gas yang bersumber dari sumur gas Kepodang milik Saka Energi Muriah ke ORF KJG Tambak Lorok yang diutilisasi untuk memenuhi kebutuhan SPBG, distribusi PGN di sektor kelistrikan, industri, komersial, dan rumah tangga sebesar 12 MMSCFD.

Baca juga: PGN raih penghargaan pada ajang International Business Awards 2023

Sejak 2022, pipa KJG menyalurkan gas ke SPBG di Jawa Tengah dan Jawa Timur sampai 2024 dengan volume 4 MMSCF sesuai Kepmen ESDM No 9K Tahun 2022.

Sejalan dengan upaya Subholding Gas Grup Pertamina, menurut Edwin, KJG siap menjadi perusahaan yang melayani kebutuhan gas bumi sebagai energi transisi melalui berbagai layanan yang sedang maupun telah diupayakan ke seluruh pelanggan, pemangku kepentingan, dan masyarakat.

Pewarta: Kelik Dewanto
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2023