Mukomuko (ANTARA) - Kabupaten Mukomuko merupakan salah satu dari tiga kabupaten pemekaran di Provinsi Bengkulu yang memiliki wilayah paling luas dibandingkan dua kabupaten pemekaran lainnya yang dibentuk berdasarkan Undang-undang Nomor 3 tahun 2003.

Tiga kabupaten di Provinsi Bengkulu yang dibentuk berdasarkan Undang-undang Nomor 3 tahun 2003, yakni Kabupaten Mukomuko, Kabupaten Seluma, dan Kabupaten Kaur. 

Berdasarkan data, dari tiga kabupaten pemekaran tersebut, Kabupaten Mukomuko memiliki luas total 4.146,52 kilometer persegi (km2), Kabupaten Seluma seluas 2.479,36 km2, dan Kabupaten Kaur 2.365,00 km2.

Kabupaten Mukomuko selain memiliki wilayah paling luas dibandingkan dua lainnya, daerah ini juga berada paling ujung Provinsi Bengkulu, yakni sekitar 265 kilometer (km) atau 164 mil.

Jarak tempuh dari Kota Bengkulu ke Kabupaten Mukomuko hampir mendekati jarak tempuh Kabupaten Mukomuko ke Kota Padang, Provinsi Sumatera Barat, yakni sekitar 285 km atau 177 mil.

Karena kondisi geografisnya, kabupaten yang memiliki sebanyak 15 kecamatan dan tergolong luas ini, membuat jarak tempuh dari kecamatan ke kecamatan lain menjadi cukup jauh.

Ada beberapa wilayah di daerah ini yang berada jauh dari ibu kota kabupaten, yakni Kecamatan Malin Deman sekitar 120 km, Kecamatan Air Rami sekitar 110 km, dan Kecamatan Ipuh 100 km.

Karena faktor jarak tersebut, pemerintah daerah setempat menyediakan dua fasilitas sekaligus, seperti  pembentukan Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) khusus pelayanan pembuatan administrasi kependudukan di Kecamatan Ipuh serta pembangunan rumah sakit pratama di Desa Air Buluh, Kecamatan Ipuh.

Mendekatkan pelayanan

Pemerintah Kabupaten Mukomuko membangun rumah sakit pratama guna mendekatkan pelayanan kesehatan bagi masyarakat yang berada jauh dari rumah sakit umum daerah (RSUD) yang terdapat di ibukota kabupaten.

Pemerintah daerah mendapatkan dana alokasi khusus (DAK) sebesar Rp61 miliar dari pemerintah pusat untuk pembangunan rumah sakit pratama tersebut.

Dari anggaran sebesar Rp61 miliar tersebut, biaya untuk pembangunan fisik rumah sakit pratama sebesar Rp39 miliar dan alat kesehatan Rp22 miliar, kata Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK) Dinas Kesehatan Kabupaten Mukomuko, Jajad Sudrajat.  

Pemkab Mukomuko membangun rumah sakit pratama tersebut karena jarak dengan rumah sakit terdekat lebih kurang 160 kilometer, baik dari RSUD Mukomuko maupun rumah sakit di Bengkulu.

Penetapan lokasi rumah sakit pratama di Desa Air Buluh, Kecamatan Mukomuko Selatan tersebut dilihat dari sisi lingkungan, serta keekonomian, transportasi.

Dinas Kesehatan Mukomuko meminta pihak PT Belimbing Sriwijaya yang membangun rumah sakit pratama di daerah ini mempercepat proses dengan menyediakan mesin molen cor berkapasitas besar.  

Pembangunan rumah sakit pratama kini masih berjalan.  Progres perkembangan pembangunan rumah sakit pratama, ada deviasi sekitar enam persen.  

Dari target sebesar 34,77 persen, minus enam persen dari target, tetapi secara umum masih terkendali belum masuk kontrak kritis. Pemerintah daerah melalui Dinas Kesehatan sudah memberikan peringatan  agar pembangunan dipercepat.

Berbagai upaya dilakukan oleh penyedia barang dan jasa pemerintah untuk mengejar keterlambatan tersebut, di antaranya pengerahan sumber daya secara maksimal, seperti  jumlah pekerja pembangunan rumah sakit pratama sebanyak 130 orang terbagi menjadi beberapa kelompok, ada pekerjaan gedung utama,  power house,  dan lainnya. Diharapkan akhir Desembar 2023 pekerjaan selesai.


Beroperasi 2024

Dinas Kesehatan Kabupaten Mukomuko menargetkan rumah sakit pratama di wilayah Kecamatan Ipuh tersebut dapat segera beroperasi pada tahun 2024.

Rumah sakit pratama  ini dibangun dengan kapasitas sebanyak 30 tempat tidur, atau lebih banyak dibadingkan angka minimal 10 tempat tidur dan maksimal 50 tempat tidur.

Ada lima bagian gedung rumah sakit,  yakni "green water tanker" atau tempat penampungan air bersih, selasar penghubung, dan mekanikal elektrikal seperti AC serta fasilitas pendukung lainnya.  

Terkait dengan sumber daya manusia untuk pengoperasian rumah sakit pratama ini pemerintah daerah mempunyai telah menandatangani nota kesepahaman dengan Universitas Andalas Padang guna merekrut tenaga medis, khususnya dokter spesialis.

Selain itu,  tenaga kesehatan lainnya seperti bidan dan perawat, pihaknya akan lebih memberdayakan sumber daya manusia di Kecamatan Mukomuko Selatan.  

Pembangunan rumah sakit pratama kini terus dikawal. Meski tanpa pendampingan khusus, namun tahapan perencanaan dan rencana anggaran biaya serta progres pembangunannya diharapkan sesuai kontrak.

Jajaran Kejaksaan Negeri Mukomuko mendukung pembangunan rumah sakit pratama dan turut mengawasi sehingga sesuai tahapan perencanaan dan rencana anggaran biaya sesuai kontrak kerja. Dengan demikian, kualitas dan kuantitas pekerjaan sesuai yang direncanakan pemerintah. 

Pembangunan rumah sakit tersebut disambut gembira warga sekitar. Warga Kecamatan Malin Deman, Dahri Iskandar, misalnya sangat  berharap rumah sakit tersebut segera beroperasi sehingga warga tidak perlu harus  ke Mukomuko yang jauh jika membutuhkan layanan keseharan.  

Warga di wilayahnya membutuhkan fasilitas kesehatan yang dekat supaya tidak harus ke Padang, Bengkulu, Palembang, atau ke Jakarta. Dengan adanya  rumah sakit ini, warga di wilayahnya berharap pelayanan kesehatan bisa cepat. Pasien kritis yang disebabkan akses jalan dan jarak tempuh jauh, diharapkan tidak akan ada lagi.

Pembangunan rumah sakit pratama di Kecamatan Ipuh, Kabupaten Mukomuko, menjadi harapan besar bagi masyarakat sekitar yang selama ini mengandalkan layanan kesehatan ke berbagai rumah sakit yang jaraknya sangat jauh dan memakan waktu. Oleh karena itu, pengoperasian rumah sakit ini sangat ditunggu masyarakat.
 

Editor: Slamet Hadi Purnomo
Copyright © ANTARA 2023