Washington (ANTARA) - Kendaraan pengangkut bahan bakar seharusnya diizinkan masuk Jalur Gaza yang tengah terkepung kendali Israel menolak keras pengiriman bantuan semacam ini, kata Amerika Serikat pada Selasa.

"Bahan bakar adalah komoditas penting bagi kehidupan dan keberlanjutan Gaza bagi penduduk Palestina yang berada di sana. Kami tahu bahan bakar adalah komoditas sangat penting yang semakin langka yang diperlukan untuk membangkitkan generator di rumah sakit-rumah sakit," kata juru bicara Dewan Keamanan Nasional AS John Kirby kepada wartawan.

"Orang membutuhkannya untuk menjalankan pompa desalinasi sehingga orang bisa mendapatkan air bersih layak minum. Semua hal itu penting," sambung Kirby.

"Tentu saja kami memahami kekhawatiran Israel mengenai kemungkinan Hamas mencuri bahan bakar itu dan menggunakannya untuk  kepentingan mereka sendiri, sehingga tak boleh digunakan di rumah sakit-rumah sakit dan mesin-mesin desalinasi. Kami memahami semua itu kekhawatiran yang masuk akal, tak perlu dipertanyakan lagi," papar dia.

Meskipun ada kekhawatiran semacam itu, Kirby menyatakan bahan bakar "harus dapat" mencapai warga Palestina di Gaza.

Baca juga: Konvoi bantuan kemanusiaan keempat masuki Gaza

Ada cukup persediaan bahan bakar yang menunggu diangkut ke dalam truk dan dikirim ke Gaza melalui perbatasan Rafah-Mesir, namun juru bicara PBB Stephane Dujarric keberatan saat ditanya mengapa PBB tidak bisa mengirimkan bantuan semacam itu ke wilayah-wilayah pendudukan.

"Saya tidak ingin masuk terlalu dalam. Apa yang dapat saya katakan adalah kami ingin bahan bakar bisa masuk. Kami belum bisa mengatasi semua rintangan untuk mendapatkan bahan bakar itu,” kata Dujarric.

Badan PBB yang mengurusi masalah pengungsi Palestina,  UNRWA, pada Selasa memperingatkan bahwa operasi bantuan akan terhenti jika tidak dikirimi bahan bakar. Setelah diperingatkan seperti ini militer Israel justru mengatakan tak akan membolehkan pasokan bahan bakar masuk Gaza.

"Bahan bakar tidak boleh masuk Jalur Gaza. Hamas membutuhkannya untuk mengoperasikan infrastruktur-infrastruktur mereka," kata juru bicara militer Israel Daniel Hagari.

Israel tanpa jeda terus membombardir Jalur Gaza setelah serangan mendadak Hamas di dalam wilayah  Israel pada 7 Oktober yang menewaskan 1.400 warga Israel.  Sebaliknya 5.800 warga Palestina di Gaza tewas akibat serangan balasan Israel.

Baca juga: AS, Rusia dan dunia serukan pertempuran dihentikan demi bantuan Gaza

Selain terus membombardir Gaza, Israel memerintahkan Gaza dikepul total, memutus listrik, bahan bakar, air dan makanan masuk Gaza.

Pengiriman bantuan pertama sejak Israel memblokade total Jalur Gaza, sudah tiba di lokasi pada Sabtu ketika konvoi truk bantuan kedua dan ketiga masuk pada Minggu dan Senin.

Rangkaian pengiriman 54 truk bantuan termasuk dari Mesir melalui pintu lintas batas Rafah yang menjadi satu-satunya jalur menuju Gaza yang tidak dikuasai Israel.

Bahan bakar sangat penting untuk operasional sehari-hari Gaza.

Baca juga: RS di Gaza terhenti total karena perang Israel

Sumber: Anadolu
 

Penerjemah: Yoanita Hastryka Djohan
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2023