Bantuan ini bisa didapatkan oleh setiap Warga Negara Indonesia berusia minimal 17 tahun yang memiliki Nomor Induk Kependudukan (NIK)
Bandar Lampung (ANTARA) - Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita mencatat hingga saat ini ekosistem kendaraan listrik di Indonesia telah didukung oleh 48 perusahaan sepeda motor listrik dengan kapasitas produksi mencapai 1,43 juta unit per tahun.

"Dalam rangka pengembangannya, Kementerian Perindustrian terus melakukan akselerasi pembentukan ekosistem electric vehicle (EV) melalui evaluasi dan berbagai terobosan. Langkah ini merupakan bentuk dukungan industri dalam pemenuhan komitmen pemerintah untuk menurunkan gas emisi," kata Menperin dalam pembukaan Indonesia Motorcycle Show (IMOS+) di ICE BSD, Tangerang, sebagaimana keterangan tertulis yang diterima di Bandar Lampung, Rabu.

Berdasarkan data registrasi Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB) sampai dengan September 2023, telah terdaftar sebanyak 66.978 unit sepeda motor listrik.

Untuk mendukung adopsi kendaraan bermotor, pemerintah telah menggulirkan program Bantuan Pemerintah untuk Pembelian KBLBB Roda Dua.

Sesuai dengan Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 6 Tahun 2023 juncto Nomor 21 Tahun 2023, pemerintah memberikan bantuan berupa potongan harga sebesar Rp7 juta tiap pembelian satu unit KBLBB roda dua yang memiliki TKDN minimal 40 persen.

"Bantuan ini bisa didapatkan oleh setiap Warga Negara Indonesia berusia minimal 17 tahun yang memiliki Nomor Induk Kependudukan (NIK), dibuktikan dengan kepemilikan KTP elektronik," jelasnya.

Baca juga: Kemenperin: Emisi karbon mobil listrik tinggi karena proses baterai

Baca juga: Menteri ajak industri modifikasi dukung pengembangan kendaraan listrik


Agus menginformasikan saat ini telah terdaftar 16 perusahaan industri KBLBB roda dua yang menjadi peserta program, dengan 38 model yang telah masuk ke dalam platform penyaluran program bantuan.

Per 20 Oktober 2023, bantuan telah diterima oleh lebih dari 7.500 penerima manfaat.

"Diharapkan ke depannya semakin banyak masyarakat yang menjadi penerima manfaat program tersebut, sehingga target peningkatan ekosistem KBLBB roda dua yang sejalan dengan komitmen penurunan emisi karbon di Indonesia dapat tercapai," tegasnya.

Secara umum, lanjut Menperin, kendaraan bermotor roda dua telah mencapai penjualan domestik sebesar 4,7 juta unit dan ekspor sebesar 428 ribu unit (CBU) pada periode Januari-September 2023.

Angka tersebut meningkat bila dibandingkan dengan periode yang sama di tahun 2022 yang sebesar 3,6 juta unit untuk penjualan domestik dan total ekspor 568 ribu unit (CBU). Adapun total penjualan domestik pada tahun 2022 mencapai 5,2 juta unit dan total ekspor mencapai 743 ribu unit (CBU).

"Target penjualan domestik sepeda motor di akhir tahun 2023 sebesar 6,1 juta unit. Kami juga mendorong agar ekspornya paling tidak dapat menyamai angka tahun 2022, terlepas sedang lemahnya daya beli pasar global. Dengan ekspor yang tinggi, kita dapat menunjukkan bahwa sektor otomotif berkontribusi menjadi pahlawan devisa pada neraca perdagangan Indonesia," kata Agus.

Salah satu langkah penting dalam pengembangan ekosistem EV adalah sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat sehingga bisa nyaman mengendarai sepeda motor berbasis listrik, salah satunya melalui penyelenggaraan pameran otomotif seperti IMOS+.

"Kepentingan kami dalam hal ini karena industri alat angkut memiliki subsektor industri pendukung yang banyak, seperti industri ban, kaca, aki, baterai listrik, helm, juga apparel. Sehingga merupakan pengungkit yang besar dan juga meningkatkan nilai tambah bagi PDB," imbuhnya.

Baca juga: Menperin apresiasi industri bangun smelter HPAL demi industri baterai

Baca juga: Menperin: Kandungan lokal kendaraan listrik capai 80 persen pada 2030

 

Pewarta: Ade irma Junida
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2023