Brussel (ANTARA News) - Uni Eropa dan Israel menandatangani perjanjian "langit terbuka" (open skies) yang akan mendorong lebih banyak penerbangan langsung dan menurunkan harga tiket pesawat.

Kesepakatan itu ditandatangani di sela-sela pertemuan para menteri transportasi Uni Eropa di Luksemburg, Senin, yang akan membuka pasar secara bertahap selama lima tahun ke depan sampai semua pembatasan dihapuskan pada 2018.

Semua penerbangan dari blok 27 negara itu akan dapat terbang langsung ke Israel dan operator penerbangan Israel akan diizinkan untuk terbang ke bandara di seluruh Uni Eropa, demikian pernyataan Komisi Eropa seperti yang dikutip dari AFP.

Komisioner Transportasi Uni Eropa Siim Kallas mengatakan, kesepakatan itu menunjukkan bahwa Israel "mitra penting bagi Uni Eropa".

"Kami berharap untuk melihat lebih banyak penerbangan langsung ke dan dari Israel, harga tiket yang lebih rendah, lebih banyak lapangan pekerjaan dan manfaat ekonomi di kedua belah pihak," kata Kallas.

Pada April, karyawan maskapai penerbangan Israel melakukan pemogokan selama dua hari atas kesepakatan tersebut, mengatakan bahwa hal itu akan menyebabkan hilangnya pekerjaan mereka.

Uni Eropa merupakan pasar penerbangan terbesar bagi Israel, mencatat sekitar 57 persen dari pergerakan penumpang udara internasional terjadwal ke dan dari negara itu. Pada 2011, lalu lintas penumpang udara Uni Eropa-Israel mencapai sebesar 7,2 juta penumpang.

(A026)

Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2013