Malang, Jawa Timur (ANTARA) - Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) menyiapkan langkah untuk mendongkrak kunjungan wisatawan ke kawasan Gunung Bromo di Jawa Timur, usai kebakaran hutan dan lahan beberapa waktu lalu.

Kepala Biro Komunikasi Kemenparekraf I Gusti Ayu Dewi Hendriyani di Kota Malang, Jawa Timur, Kamis malam mengatakan bahwa pihaknya telah memastikan bahwa salah satu destinasi wisata unggulan di Jawa Timur tersebut, sudah dalam kondisi siap menyambut wisatawan.

"Kenapa kami ada di sini, Kemenparekraf, mendeteksi bahwa destinasi ini sudah siap, tapi tingkat kunjungan belum maksimal," kata Dewi.

Dewi menjelaskan, untuk mendongkrak kunjungan wisatawan usai kebakaran hutan dan lahan di kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru tersebut, ada sejumlah langkah yang disiapkan seperti penguatan publikasi.

Penguatan publikasi tersebut, lanjutnya, untuk meyakinkan masyarakat dan calon wisatawan yang akan berkunjung baik dari dalam negeri maupun mancanegara, bahwa kawasan Gunung Bromo sudah aman dan siap untuk dikunjungi.

"Kami akan publikasikan, broadcast, akan sampaikan ke masyarakat dan calon wisatawan bahwa Bromo sudah siap untuk menerima wisatawan," katanya.

Ia menambahkan, untuk ke depan, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif akan mendorong berbagai pihak terkait untuk selalu menjaga keamanan dan kenyamanan wisatawan termasuk terkait kebersihan area tersebut.

Penerapan prosedur standar operasional dalam kegiatan wisata harus dikuatkan, termasuk memberikan edukasi kepada para wisatawan terkait apa saja yang boleh dilakukan dan tidak boleh dilakukan dalam kawasan untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.

"Penguatan edukasi, memberikan informasi, apa yang boleh dilakukan dan apa yang tidak di tempat wisata. Penguatan edukasi ini penting. Pihak terkait untuk selalu menjaga sisi keamanan dan kenyamanan wisatawan, termasuk kebersihan," katanya.

Sebelumnya, Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (BB TNBTS) menyatakan bahwa jumlah kunjungan wisatawan di kawasan Gunung Bromo, Jawa Timur, masih belum pulih setelah peristiwa kebakaran hutan dan lahan.

Okupansi atau tingkat kedatangan wisatawan di kawasan Gunung Bromo dalam kurun waktu satu bulan terakhir, atau pada periode 19 September hingga 19 Oktober 2023 setelah dibukanya kawasan Bromo berkisar 40-60 persen dari total kuota yang disiapkan.

Jumlah kunjungan wisatawan, berkisar antara 40-60 persen dari total kuota yang disiapkan kurang lebih sebanyak 2.700 wisatawan per hari. Jumlah tersebut masih terbilang rendah dibandingkan pada saat sebelum terjadi peristiwa kebakaran.

Kementerian Pariwista dan Ekonomi Kreatif, mencatat bahwa akibat kebakaran di Taman Nasional Bromo Tengger Semeru tersebut, mengakibatkan kerugian negara mencapai Rp89,7 miliar. Kerugian itu muncul akibat penutupan kawasan untuk penanganan kebakaran selama 13 hari.

Sebagai informasi, kawasan taman nasional tersebut ditutup pada 6-18 September 2023 akibat peristiwa kebakaran hutan dan lahan itu. Proses pemadaman sendiri dilakukan pada 6-14 September 2023, dengan mengerahkan ratusan personel gabungan.

Kawasan Gunung Bromo merupakan salah satu destinasi wisata unggulan di Jawa Timur. Pada 2022, tercatat dikunjungi sebanyak 318.919 wisatawan, yang terbagi dari 310.418 pengunjung merupakan wisatawan nusantara dan sebanyak 8.501 merupakan wisatawan asing.

Dari total jumlah kunjungan wisatawan ke Bromo sepanjang 2022 tersebut, ada Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP) mencapai Rp11,65 miliar, yang meningkat jika dibandingkan tahun sebelumnya yang sebanyak Rp4,85 miliar.

Baca juga: Kunjungan wisatawan ke Bromo belum pulih setelah kebakaran
Baca juga: Savana Bromo kembali hijau setelah terbakar akibat suar
Baca juga: Polda Jatim limpahkan berkas kasus karhutla Bromo ke Kejaksaan

 

Pewarta: Vicki Febrianto
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2023