Jakarta (ANTARA) -
Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) memperkuat literasi keuangan dalam program Dukungan Pengembangan Usaha Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (DPUP) 2023 bagi pelaku usaha pariwisata dan ekonomi kreatif (parekraf) di Desa Wisata Ngilngof, Kabupaten Maluku Tenggara, Provinsi Maluku.
  Direktur Standardisasi dan Sertifikasi Usaha Kemenparekraf Hanifah Makarim dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Kamis,  menjelaskan pelatihan literasi keuangan merupakan tindak lanjut dari program unggulan Kemenparekraf yakni Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI).

  “Besar harapan kami, pelaku usaha dapat merencanakan dan mencatat keuangan usaha dengan lebih baik sehingga usahanya siap untuk mengakses lembaga keuangan baik perbankan ataupun non perbankan,” kata Hanifah.

  Adapun Desa Wisata Ngilngof telah dinobatkan sebagai salah satu dari 50 desa wisata terbaik di ajang Anugerah Desa Wisata (ADWI) 2021.

  Pelatihan yang digelar dengan mengikutsertakan 65 pelaku usaha sektor parekraf ini digelar dengan nara sumber di antaranya perwakilan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan BRI.

  Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Maluku Tenggara Sarah Far-Far mengatakan, pelatihan literasi keuangan menjadi bukti keberpihakan pemerintah kepada masyarakat terkait pentingnya pemahaman mendalam mengenai literasi keuangan.

  “Pemahaman yang lebih kuat tentang konsep dasar finansial diperlukan agar kelak masyarakat dapat mengatur arus keuangan dengan bijak,” kata Sarah.

  Sementara Kepala Bagian Pengawasan Lembaga Jasa Keuangan, Kantor OJK Provinsi Maluku Novian Suhardi mengungkapkan, dengan adanya literasi keuangan DPUP para peserta menjadi lebih berhati-hati mengantisipasi praktik investasi ilegal yang marak terjadi belakangan ini termasuk pinjaman daring.

  “Diharapkan bagi masyarakat untuk dapat memahami investasi legal yang sesuai dengan aturan dan terdaftar di OJK,” ujarnya.

  Kepala Sub Bagian Edukasi dan Perlindungan Konsumen Kantor OJK Provinsi Maluku Stella Matitaputty menyampaikan, melalui pengelolaan keuangan yang baik maka akan dapat memberikan kemudahan bagi pelaku usaha untuk menyusun rencana yang akurat guna mencapai tujuan dalam jangka waktu tertentu.

  “Selain itu, pelaku usaha dapat meminimalisir segala risiko yang tidak menguntungkan,” katanya.

  Dalam kesempatan itu, Branch Manager BRI Unit Langgur Kabupaten Maluku Tenggara Ronald Engelbert Pinontoan memberikan edukasi kepada pelaku usaha untuk bertransaksi secara digital guna mendorong kondisi ekonomi yang lebih tangguh dan sebagai bentuk penguatan ekosistem UMKM.

  “Semoga pelaku usaha di Desa Wisata Ngilngof semakin melek literasi keuangan sehingga ekonomi dan sosial masyarakat meningkat,” pungkasnya.

  Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) memperkuat literasi keuangan dalam program Dukungan Pengembangan Usaha Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (DPUP) 2023 bagi pelaku usaha pariwisata dan ekonomi kreatif (parekraf) di Desa Wisata Ngilngof, Kabupaten Maluku Tenggara, Provinsi Maluku.

  Direktur Standardisasi dan Sertifikasi Usaha Kemenparekraf Hanifah Makarim dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Selasa menjelaskan pelatihan literasi keuangan merupakan tindak lanjut dari program unggulan Kemenparekraf yakni Anugerah Desa Wisata Indonesia.

  “Besar harapan kami, pelaku usaha dapat merencanakan dan mencatat keuangan usaha dengan lebih baik sehingga usahanya siap untuk mengakses lembaga keuangan baik perbankan ataupun non perbankan,” kata Hanifah.

  Adapun Desa Wisata Ngilngof telah dinobatkan sebagai salah satu dari 50 desa wisata terbaik di ajang Anugerah Desa Wisata (ADWI) 2021.

  Pelatihan yang digelar dengan mengikutsertakan 65 pelaku usaha sektor parekraf ini digelar dengan nara sumber di antaranya perwakilan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan BRI.

  Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Maluku Tenggara, Sarah Far-Far mengatakan, pelatihan literasi keuangan menjadi bukti keberpihakan pemerintah kepada masyarakat terkait pentingnya pemahaman mendalam mengenai literasi keuangan.

  “Pemahaman yang lebih kuat tentang konsep dasar finansial diperlukan agar kelak masyarakat dapat mengatur arus keuangan dengan bijak,” kata Sarah.

  Sementara Kepala Bagian Pengawasan Lembaga Jasa Keuangan, Kantor OJK Provinsi Maluku Novian Suhardi mengungkapkan, dengan adanya literasi keuangan DPUP para peserta menjadi lebih berhati-hati mengantisipasi praktik investasi ilegal yang marak terjadi belakangan ini, termasuk pinjaman online.

  “Diharapkan bagi masyarakat untuk dapat memahami investasi legal yang sesuai dengan aturan dan terdaftar di OJK,” ujarnya.

  Kepala Sub Bagian Edukasi dan Perlindungan Konsumen, Kantor OJK Provinsi Maluku Stella Matitaputty, menyampaikan melalui pengelolaan keuangan yang baik maka akan dapat memberikan kemudahan bagi pelaku usaha untuk menyusun rencana yang akurat guna mencapai tujuan dalam jangka waktu tertentu.

  “Selain itu, pelaku usaha dapat meminimalisir segala risiko yang tidak menguntungkan,” katanya.

  Dalam kesempatan itu, Branch Manager BRI Unit Langgur Kabupaten Maluku Tenggara Ronald Engelbert Pinontoan memberikan edukasi kepada pelaku usaha untuk bertransaksi secara digital guna mendorong kondisi ekonomi yang lebih tangguh dan sebagai bentuk penguatan ekosistem UMKM.

  “Semoga pelaku usaha di Desa Wisata Ngilngof semakin melek literasi keuangan sehingga ekonomi dan sosial masyarakat meningkat,” pungkasnya.


Baca juga: Desa wisata Ngilngof Maluku Tenggara libatkan UMKM berbasis komunitas
Baca juga: Desa wisata Ngilngof raih Asean tourism award 2023
Baca juga: Warga promosikan Desa Wisata Ngilngof Maluku hingga mancanegara

 

Pewarta: Sinta Ambarwati
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2023