Beijing (ANTARA) - Laba perusahaan-perusahaan industri besar di China terus pulih dengan laju yang semakin cepat, tunjuk data resmi pada Jumat (27/10).

Laba perusahaan-perusahaan industri besar dengan pendapatan bisnis utama tahunan sedikitnya 20 juta yuan (1 yuan = Rp2.176) atau sekitar 2,79 juta dolar AS (1 dolar AS = Rp15.933) melonjak 11,9 persen secara tahunan (year on year/yoy) pada September 2023, mencatatkan pertumbuhan dua digit selama dua bulan berturut-turut, ungkap data dari Biro Statistik Nasional (National Bureau of Statistics/NBS) China.

Yu Weining, seorang ahli statistik NBS, menyampaikan bahwa laba industri meningkat secara kuartalan.

Perusahaan-perusahaan industri membukukan kenaikan laba sebesar 7,7 persen (yoy) di kuartal ketiga (Q3), kenaikan pertama setelah penurunan selama lima kuartal berturut-turut, kata Yu.

Yu mengaitkan momentum positif dari laba industri tersebut dengan paket kebijakan makroekonomi, yang terus menunjukkan dampaknya dalam meningkatkan permintaan pasar dan mendongkrak produksi industri.

Dalam sembilan bulan pertama tahun ini, laba perusahaan-perusahaan industri besar melaporkan penurunan sebesar 9 persen, menyempit 7,8 poin persentase dari paruh pertama (H1) tahun ini, sebut data NBS.

Sebanyak 25 dari 41 kategori industri yang dipantau oleh NBS, atau 61 persennya, melaporkan peningkatan kinerja laba selama periode Januari-September 2023, tutur Yu.

Pertumbuhan laba perusahaan-perusahaan manufaktur, misalnya, membalikkan penurunan yang tercatat pada kuartal kedua (Q2) menjadi naik 11,8 persen pada kuartal ketiga (Q3).

Industri manufaktur produk konsumen mengalami penurunan laba pada tiga kuartal pertama, menyempit 7,9 poin persentase dari pertumbuhan yang tercatat pada H1 tahun ini, ditopang oleh prospek ekonomi yang cerah dan kebijakan prokonsumsi, urai Yu.

Untuk mengonsolidasikan pemulihan yang berkelanjutan, Yu mengatakan bahwa upaya-upaya harus dilakukan untuk terus memperluas permintaan efektif, meningkatkan kepercayaan pasar, menstabilkan ekspektasi bisnis, dan mendorong industrialisasi baru.

Pewarta: Xinhua
Editor: Santoso
Copyright © ANTARA 2023