Terjadi peningkatan sebesar 20,83 persen secara year to year (YoY).
Palu (ANTARA) -
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Kantor Perwakilan Sulawesi Tengah (Sulteng) mencatat pertumbuhan signifikan dalam penyaluran kredit di Bank Perkreditan Rakyat (BPR) selama periode Agustus 2023.
 
“Terjadi peningkatan sebesar 20,83 persen secara year to year (YoY),” kata Kepala Perwakilan OJK Sulteng Triyono Raharjo melalui keterangan tertulisnya diterima di Palu, Minggu.
 
Ia menjelaskan, pada Agustus 2022 angka penyaluran kredit oleh BPR se-Sulteng mencapai Rp0,24 triliun, namun di periode yang sama tahun ini terjadi peningkatan mencapai Rp0,29 triliun.
 
Menurut OJK, peningkatan itu termasuk pesat, karena lembaga penyalur berkurang dari delapan menjadi tujuh BPR, karena satu BPR lainnya telah melakukan merger atau bergabung dengan BPR berkedudukan di luar Sulteng.
 
"Ini dipicu permintaan kredit untuk kebutuhan konsumsi, terutama pada kalangan aparatur sipil negara (ASN)," ujarnya pula.
 
Dia mengemukakan, dibanding dengan penyaluran kredit yang dilakukan bank umum mencapai Rp46,04 triliun dan menguasai 99,37 persen dari pembagian penyaluran kredit, angka penyaluran kredit tersebut menguasai porsi 0,63 persen penyaluran keseluruhan kredit perbankan di Sulteng.
 
Meski terjadi peningkatan, pihaknya tetap mendorong BPR untuk terus melakukan fungsi intermediasi perbankannya supaya lebih banyak masyarakat yang dapat dijangkau, dengan penyediaan produk-produk lebih bersentuhan dengan kebutuhan warga.
 
“Peluang untuk ekspansi kredit di BPR masih cukup terbuka, karena angka Loan to Depsoit Ratio (LDR) masih berkisar 68 persen di bank yang sebelumnya bernama Bank Perkreditan Rakyat. Artinya, masih cukup dana pihak ketiga yang bisa disalurkan,” kata Triyono.
 
Kemudian, dari sisi angka kredit macet di perbankan tersebut digambarkan oleh indeks Non-Performing Loan (NPL) relatif aman di posisi 3,97 persen.
 
NPL yang menunjukkan performa pengelolaan risiko kredit ini, turun signifikan dibanding periode yang sama tahun sebelumnya mencapai 7,00 persen.
 
“Hal ini mempertimbangkan prinsip prudential banking semakin membaik, dan kami harapkan akan semakin baik ke depan,” demikian Triyono.
Baca juga: OJK Sulteng tingkatkan literasi dan inklusi keuangan di pedesaan
Baca juga: OJK Sulteng terima 544 layanan konsumen dari Januari-Agustus 2023

Pewarta: Mohamad Ridwan
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2023