Garut (ANTARA) - Menteri Sosial Tri Rismaharini menyatakan sebanyak 46 orang dalam gangguan jiwa (ODGJ) dari Kabupaten Garut, Jawa Barat sudah mendapatkan penanganan medis agar mentalnya kembali membaik di Rumah Sakit Jiwa Marzoeki Mahdi di Bogor yang difasilitasi oleh pemerintah daerah.

"Pak Kadinsos  bercerita ada 50 berapa tadi dibawa ke rumah sakit, 40 berapa..," kata Mensos usai menemui seorang remaja yang putus sekolah karena harus merawat ibunya yang menderita ODGJ di Desa Mekarjaya, Kecamatan Tarogong Kaler, Kabupaten Garut, Senin.

Ia menuturkan pemerintah sudah melakukan upaya untuk menangani masyarakat yang diketahui mengalami gangguan jiwa untuk mendapatkan penanganan secara medis di rumah sakit jiwa.

Salah satunya, kata dia, yang sudah dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Garut sebanyak 46 orang saat ini sudah dibawa ke rumah sakit jiwa di Bogor untuk menjalani perawatan medis selama beberapa waktu ke depan.

"Tapi yang sekarang kan sudah ditangani, kecuali kemudian enggak ada yang peduli, toh peduli dibawa ke rumah sakit," katanya.

Ia menambahkan kondisi kejiwaan orang bisa saja berubah dalam waktu yang tidak bisa ditentukan karena adanya tekanan psikis yang berat, kemudian dari sebelumnya normal akhirnya menderita gangguan mental.

"Karena orang itu tiba-tiba ada 'shock' berat, kemudian tiba-tiba dulunya normal, ada 'shock' berat enggak kuat, itu kemudian bisa jadi, enggak bisa kemudian enggak boleh seperti ini," katanya.

Baca juga: Mensos Risma beri pendampingan anak korban rudapaksa di Madiun

Wakil Bupati Garut Helmi Budiman saat mendampingi Mensos menyatakan, Pemkab Garut selama ini sudah kerja sama dengan Rumah Sakit Jiwa Marzoeki Mahdi di Bogor yang khusus menangani pasien dengan kondisi gangguan kejiwaan.

Ia menyampaikan Kabupaten Garut sudah beberapa kali mengirimkan beberapa orang untuk menjalani rehabilitasi mental di Rumah Sakit Jiwa Marzoeki Mahdi, termasuk saat ini yang baru dikirimkan sebanyak 46 orang.

"Itu ditangani dengan baik, karena kita pantau ya Dinas Kesehatan ya, itu langsung memantau dan terdata," katanya.

Ia menyampaikan seluruh pasien yang mendapatkan pelayanan rehabiltasi mental itu sudah terdaftar dalam program BPJS Kesehatan, apabila pasien belum terdaftar, maka oleh Pemkab Garut difasilitasi untuk terdaftar di BPJS.

Pemkab Garut juga, kata dia, saat ini sudah memiliki Klinik Atma di Kecamatan Karangpawitan yang dapat melayani masyarakat dengan gangguan mental apabila ada pasien yang harus rawat jalan atau mendapatkan penanganan khusus, sebelum harus dirujuk ke Bogor.

"Kita kerja sama dengan Rumah Sakit Marzoeki Mahdi, kalau ada pasien yang akut kita rawat dulu di Klinik Atma, kemudian yang akut itu bisa kita tangani, tenang, balik lagi, kalau misalkan enggak bisa kita rujuk ke Rumah Sakit Marzoeki Mahdi," katanya.***3****


Baca juga: Mensos bantu seorang remaja karena berbakti merawat ibunya yang ODGJ
Baca juga: Mensos temukan Desa Klitih sulit air bersih karena berkadar kapur
Baca juga: Mensos Risma perkuat ekonomi kelompok rentan Sidoarjo lewat PENA

 

Pewarta: Feri Purnama
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2023