Dalam menghadapi perkembangan global, kami akan melanjutkan koordinasi yang semakin baik dalam FKSSK, yang telah teruji selama seminggu ini,"
Jakarta (ANTARA News) - Wakil Menteri Keuangan Mahendra Siregar mengatakan peran Forum Koordinasi Stabilitas Sistem Keuangan akan terus ditingkatkan dalam menghadapi perkembangan ekonomi global beberapa hari terakhir ini.

"Dalam menghadapi perkembangan global, kami akan melanjutkan koordinasi yang semakin baik dalam FKSSK, yang telah teruji selama seminggu ini," ujarnya dalam jumpa pers di Jakarta, Jumat.

Mahendra mengatakan empat otoritas yang tergabung dalam FKSSK yaitu Kementerian Keuangan, Bank Indonesia, Otoritas Jasa Keuangan dan Lembaga Penjamin Simpanan telah melakukan koordinasi untuk menjaga stabilitas sistem keuangan.

"Kami saling melakukan komunikasi yang intensif dan koordinasi yang baik, dari masing-masing lini yang ditangani oleh keempat institusi anggota FKSSK. Dengan demikian kita bisa saling mengisi dan memperkuat," katanya.

Mahendra menambahkan terkait pengamanan Surat Berharga Negara yang bergejolak akibat pelemahan di bursa regional, FKSSK juga telah meningkatkan komunikasi dengan pelaku pasar dan para pemangku kepentingan.

"Kami juga melakukan pemantauan dan melakukan pembelian surat berharga negara di pasar sekunder apabila diperlukan dan mengaktifasi mitigasi krisis pasar surat berharga negara melalui bond stabilization framework," ujarnya.

Mahendra mengatakan FKSSK memberikan apresiasi atas langkah yang dilakukan oleh Bank Indonesia dengan menaikkan suku bunga dan memastikan kecukupan valas di pasar keuangan.

FKSSK juga mengharapkan ada kepastian terkait pembahasan RAPBN-Perubahan 2013 yang menurut jadwal segera disahkan pada Senin (17/6) agar kondisi perekonomian nasional dapat kembali stabil.

Dengan demikian, upaya koordinasi untuk meredakan tekanan di pasar keuangan dapat berjalan baik, apalagi Bank Dunia dalam rilis terbarunya tidak menurunkan proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia 2013 yaitu 6,2 persen.

"Hampir seluruh negara diperkirakan tumbuh lebih lambat tahun ini dibandingkan perkiraan sebelumnya, kecuali Indonesia yang diperkirakan masih tumbuh 6,2 persen, sama dengan perkiraan awal tahun," katanya.

Namun, menurut dia, kondisi ketidakpastian pada kinerja perekonomian global masih belum menentu dan berpotensi menganggu stabilitas sistem keuangan hingga tahun depan.

"Untuk itu upaya menjaga kehati-hatian perlu dijaga, karena potensi gangguan stabilitas sistem keuangan dapat muncul sewaktu-waktu," ujar Mahendra.
(S034/N002)

Pewarta: Satyagraha
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2013