Beijing (ANTARA) - Dua kendaraan riset sekaligus pemecah es milik China dan sebuah kapal kargo berlayar pada Rabu menuju Antartika memuat lebih dari 460 personel untuk membantu menyelesaikan pembangunan stasiun kelima China di benua paling selatan itu.

Armada kapal penelitian terbesar China yang berlayar ke Antartika itu akan fokus membangun stasiun di lokasi berbatu, berangin kencang di Inexpressible Island dekat Laut Ross, teluk di laut selatan dalam yang diberi nama seperti penjelajah Inggris abad ke-19.

Pengerjaan stasiun China di sektor Pasifik pertama dimulai pada 2018 yang akan digunakan untuk melakukan riset lingkungan di kawasan tersebut, menurut laporan televisi pemerintah.

China memiliki empat stasiun riset di Antartika yang dibangun dari 1985 hingga 2014. Sebuah lembaga think tank AS memperkirakan stasiun kelima dapat diselesaikan di tahun 2023.

Fasilitas riset itu akan memiliki observatorium dengan stasiun satelit di bumi dan bisa membantu "mengisi kekurangan" dalam kemampuannya mengakses benua tersebut, kata Center for Strategic and International Studies (CSIS) dalam laporan yang diterbitkan tahun ini.

Stasiun itu juga berlokasi tepat untuk mengumpulkan sinyal intelijen dari Australia dan Selandia Baru dan data telemetri terkait roket yang diluncurkan dari Pusat Antariksa Arnhem Australia yang baru, kata laporan tersebut.

China menyangkal tuduhan bahwa stasiun itu akan digunakan untuk tindakan espionase.

Sementara itu, kedua kapal pemecah es, Xuelong 1 dan Xuelong 2, nama yang berarti "Naga Salju" dalam bahasa China, mulai berlayar dari Shanghai dengan muatan terutama personel dan suplai logistik.

Kapal kargo Tianhui atau "Berkah Ilahi" membawa material konstruksi untuk stasiun itu, berlayar dari pelabuhan timur Zhangjiagang.

Misi selama lima bulan itu akan termasuk survei dari dampak perubahan iklim.

Kedua kapal pemecah es juga akan melakukan survei lingkungan di Teluk Prydez , Astronaut Sea di Antartika tenggara dan di Laut Ross dan Laut Amundsen di barat.

Misi tersebut yang merupakan misi ke-40 China ke Antartika, akan bekerja sama dengan negara-negara lain termasuk AS, Inggris dan Rusia untuk suplai logistik, kata media pemerintah.

Sumber: Reuters

Baca juga: China selesaikan stasiun penelitian antartika kelima pada 2022

Baca juga: Ilmuwan ungkap sejumlah target untuk bakal stasiun riset Bulan

Penerjemah: Arie Novarina
Editor: Yuni Arisandy Sinaga
Copyright © ANTARA 2023