Jakarta (ANTARA) - Bakal calon legislatif (bacaleg) Daerah Pemilihan 3 DKI Jakarta Bun Joi Phiau dari Partai Solidaritas Indonesia (PSI) menyerahkan akta pendirian Rumah Belajar Yayasan Cerdas Insani Waduk Pluit di Muara Baru, Jakarta Utara, Rabu.

Bun mengatakan, pihaknya telah mengurus akta pendirian Rumah Belajar Yayasan Cerdas Insani Waduk Pluit tersebut.

"Permohonan melegalkan rumah belajar ini merupakan salah satu aspirasi dari Nenek Dela, tokoh masyarakat setempat, yang diutarakan kepada Mas Ketum PSI Kaesang Pangarep beberapa waktu lalu mengunjungi rumah belajar yang didirikan Nenek Dela,” kata Bun.

Bun mengatakan, meski Rumah Belajar Yayasan Cerdas Insani Waduk Pluit telah berdiri sejak 2022, namun akta pendiriannya belum diurus.

Saat itu, yayasan tersebut hanya memiliki lima peserta didik. Namun seiring berjalannya waktu, antusiasme anak-anak untuk belajar semakin tinggi, membuat jumlah peserta didik kini sedikitnya mencapai 60 anak.

Baca juga: Pemprov DKI hadirkan laman Siap Belajar untuk belajar tatap muka

Mengingat anak-anak sebagai generasi penerus bangsa harus memiliki ruang yang aman dan nyaman untuk belajar, rumah belajar itu kemudian mendapat perhatian dari Kaesang yang ingin mewujudkan tujuan bernegara, yakni mencerdaskan kehidupan bangsa.

Setiap warga negara berhak mendapatkan pendidikan merupakan amanat Undang-Undang Dasar (UUD) Negara Republik Indonesia Tahun 1945 Bab XIII Pasal 31 ayat (1). Sehingga, dia menilai, hadirnya rumah belajar menjadi tonggak penting dalam misi PSI dalam memberdayakan, memotivasi dan menginspirasi.

Nenek Dela (73), pemilik Rumah Belajar Waduk Pluit yang berlokasi di Jalan Muara Baru Raya, Penjaringan, Jakarta Utara (Jakut), berharap rumah belajar miliknya diakui oleh pemerintah.

Karena tujuannya adalah agar anak didik dari keluarga yang tidak mampu masuk Taman Kanak-Kanak menjadi punya kemampuan belajar, membaca dan menulis.

Baca juga: Pemprov DKI siapkan pembelajaran dengan skema "blended learning"

Satu persoalan lagi terkait rumah belajar yang telah memberikan akses pendidikan yang berharga bagi anak-anak yang kurang beruntung itu adalah terkait dengan kualifikasi tenaga pengajar.

Nenek Dela menyatakan pengajar di rumah belajar Yayasan Cerdas Insani Waduk Pluit hanya memiliki kualifikasi pendidikan setaraf SMA, sementara harapannya adalah pengajar memiliki latar belakang pendidikan S1.

Merespons hal tersebut, Bun menyatakan, pihaknya akan memastikan peluang untuk berkembang itu tetap terbuka, berkolaborasi dengan berbagai pihak, termasuk lembaga pendidikan, pemerintah dan komunitas lokal.

"Kami ingin memastikan bahwa pendidikan berkualitas dapat diakses oleh semua kalangan," kata Bun.
 

Pewarta: Abdu Faisal
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2023