"Memang benar lima orang nakes yang diterjunkan ke Distrik Amuma untuk melakukan pemeriksaan kesehatan, Selasa (31/10) diserang KKB.  Saat melakukan aksinya para pelaku yang diperkirakan berjumlah 20 orang dilaporkan membawa senjata api laras panjang
Jayapura (ANTARA) - Kasatgas Humas Damai Cartenz Akbp Bayu Suseno mengatakan, pelaku penyerangan terhadap tenaga kesehatan dari tim cadangan kesehatan kesehatan (TCK) Emergency Medical Regional Papua di Distrik Amuma, Kabupaten Yahukimo, Papua Pegunungan adalah KKB.

"Memang benar lima orang nakes yang diterjunkan ke Distrik Amuma untuk melakukan pemeriksaan kesehatan, Selasa (31/10) diserang KKB.  Saat melakukan aksinya para pelaku yang diperkirakan berjumlah 20 orang dilaporkan membawa senjata api laras panjang dan senpi laras pendek serta senjata tradisional seperti panah juga senjata tajam," katanya di Jayapura, Rabu.

Kelima nakes mengalami luka-luka yakni dr. Danur Widura (39) Ketua Tim Crisis Center regional Papua mengalami luka lebam pada wajah sebelah kiri dan kanan, punggung belakang serta luka di rusuk sebelah kiri.

Angganita Mandowen (41) Koordinator Tim Crisis Center Regional Papua mengalami luka lebam pada mata kiri dan kanan. Sandy Ransar (23) anggota tim, mengalami luka lebam di pipi sebelah kiri. Ferdinandus Suweni ( 33 th) anggota, mengalami luka lebam pada mata sebelah kiri, belakang telinga sebelah kanan dan luka lebam di rusuk sebelah kanan.

Kemudian Adrianus Edwardus Harapan (32 th) anggota mengalami luka robek pada tangan kiri dan ibu jari tangan kiri, luka lebam di punggung belakang, wajah bagian kanan dan luka robek di bibir bawah.

"Saat ini telah di evakuasi ke Jayapura, " kata Kasatgas Humas Damai Cartenz Akbp Bayu Suseno.

Bupati Yahukimo Didimus Yahuli secara terpisah menyatakan kekecewaan terhadap aksi penyerangan dan penganiayaan sekelompok orang terhadap lima orang tenaga kesehatan di Distrik Amuma, Selasa lalu (31/10).

"Saya sangat kecewa terhadap kejadian penganiayaan yang menimpa para nakes karena keberadaan mereka ke Amuma sangat mulia yaitu memberikan pelayanan kesehatan," kata Bupati Didimus.

Dikatakan, para pelaku bukan warga Amuma karena warga setempat tidak ada yang mengenal mereka.

"Selain itu tidak ada bencana kelaparan dan kondisi masyarakat dalam keadaan baik," jelas Didimus Yahuli.

Lima tenaga kesehatan berada di Amuma sejak Senin (30/10) untuk melakukan pemeriksaan terhadap kesehatan masyarakat yang dikabarkan mengalami bencana kelaparan.

Pewarta: Evarukdijati
Editor: Agus Setiawan
Copyright © ANTARA 2023