Tarakan (ANTARA) - Asisten Bidang Perekonomian dan Pembangunan Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara Bustan mengatakan sejumlah potensi sumber daya kelautan dan perikanan yang saat ini dikembangkan di Kaltara.

"Potensi kekayaan alam Kaltara menjadikan budidaya perikanan seperti udang windu dan bandeng dilakukan secara tradisional, sehingga keunggulannya bebas dari obat-obatan dan tidak memiliki residu” kata Bustan di Tarakan, Rabu.

Dia mengatakan potensi kekayaan alam laut Kaltara yang sudah berjalan seperti ubur – ubur menjadi komoditas perikanan tangkap jumlah produksi tertinggi di Kaltara, serta udang windu dan bandeng yang penjualan sangat tinggi

Hasil uji residu pada udang windu dilakukan Dinas Kelautan dan Perikanan Kaltara tidak pernah ditemukannya pestisida, logam berat, dan antibiotik sehingga Udang Windu Kaltara menjadi primadona persaingan global udang dunia.

Selain itu juga, Pertumbuhan komoditas rumput laut Kaltara sebesar 25,65 persen pada Tahun 2022 menjadikan Kaltara sebagai penghasil rumput laut di Indonesia.

Rumput laut Kaltara dibudidayakan di Kota Tarakan di perairan Pantai Amal dan Kabupaten Nunukan di Perairan Mamolo dan Sebatik

Pemprov Kaltara dalam upaya mendukung dan meningkatkan potensi kelautan dan perikanan pembangunan Balai Benih Perikanan Budidaya Air payau dan Laut di Binalatung, Pantai Amal Kota Tarakan

“Kita diharapkan adanya Balai Benih Budidaya ini dapat memproduksi benih udang windu sendiri dan benih komoditas lainnya yang unggul dan berkualitas, sehingga dapat menjadi salah satu sumber PAD," katanya.

Bustan mengatakan ada banyak potensi yang belum tergarap secara optimal, oleh karena itu meminta dukungan semua pemangku kepentingan bersama untuk membangun dan mengembangkan perikanan dan budidaya laut.

Baca juga: Pembangunan bandara di Kaltara untuk dongkrak ekspor hasil kelautan

Pewarta: Susylo Asmalyah
Editor: Nurul Aulia Badar
Copyright © ANTARA 2023