Ottawa (ANTARA) - Statistics Canada pada Rabu (1/11) menyebut adanya tanda-tanda peningkatan penggunaan kokain di negara itu berdasarkan data terbaru pemantauan air limbah.

Menurut Badan Statistik Nasional Kanada itu, di sebagian besar kota di Kanada, kadar kokain meningkat dari Januari hingga Mei 2022 dibandingkan dengan periode yang sama pada 2020.

Hasil sementara pada 2023 juga menunjukkan tren peningkatan penggunaan kokain terus berlanjut di sebagian besar kota, imbuh badan tersebut.

Pengamatan ini didasarkan pada data baru yang dirilis pada Rabu dari Canadian Wastewater Survey (CWS). CWS secara rutin mengumpulkan sampel air limbah dari beberapa kota di seluruh Kanada sejak 2019 untuk menguji berbagai narkoba.

Perkiraan penggunaan narkoba berbasis air limbah sudah lama digunakan untuk menilai tren jangka panjang. Namun, dalam konteks krisis narkoba yang sedang berlangsung di beberapa wilayah di Kanada, data air limbah dapat memberikan informasi yang hampir real-time sehingga berkontribusi bagi pemahaman yang lebih baik mengenai penggunaan narkoba saat ini dan tren yang muncul.

Laporan Global PBB tentang Kokain tahun 2023 menunjukkan bahwa setengah juta warga Kanada dilaporkan menggunakan kokain pada 2022 dan ketersediaan kokain sangat tinggi di Kanada. Selain itu, Kanada memiliki harga eceran kokain yang lebih rendah dibandingkan banyak negara lain.

Kota-kota di Kanada juga menunjukkan kadar metamfetamin, atau sabu-sabu, yang sangat tinggi, dibandingkan dengan kota-kota di negara lain di seluruh dunia.

Di antara negara-negara yang memiliki data air limbah dengan metodologi serupa, kota-kota di Amerika Serikat, Republik Ceko, Australia, Kanada, dan Selandia Baru memiliki kadar penggunaan metamfetamin tertinggi pada 2022, demikian Statistics Canada mengatakan.

Pewarta: Xinhua
Editor: Junaydi Suswanto
Copyright © ANTARA 2023