San Fransisco (ANTARA) - Para guru Portland Public Schools pada Rabu (1/11) melancarkan aksi mogok kerja yang telah menutup seluruh 81 sekolahnya di kota terbesar di Negara Bagian Oregon, Amerika Serikat (AS), itu.

Aksi mogok kerja tersebut, yang pertama kali terjadi dalam sejarah distrik sekolah, terjadi setelah kebuntuan selama 10 bulan antara para pemimpin distrik dan serikat pekerja karena mereka gagal menyepakati anggaran yang paling mendasar sekalipun.

Aksi unjuk rasa terjadi di sebagian besar sekolah Portland Public Schools mulai Rabu pagi waktu setempat. Kedua belah pihak tidak akan bertemu untuk berunding hingga Jumat (3/11), yang berarti sekolah-sekolah juga akan tutup pada Kamis (2/11).

Para pemimpin serikat pekerja mengatakan para guru membutuhkan kenaikan gaji yang besar untuk mengimbangi inflasi, batas ukuran kelas agar mereka dapat memenuhi kebutuhan akademis dan emosional siswa, dan lebih banyak waktu perencanaan untuk menyesuaikan pengajaran dengan tingkat pencapaian yang sangat beragam, demikian menurut sebuah laporan dari Oregonian.

Portland Public Schools sedang menghadapi penurunan pendaftaran siswa yang disebabkan oleh rendahnya angka kelahiran dan tingginya harga rumah, kata laporan tersebut.

Gubernur Negara Bagian Oregon Tina Kotek menyerukan agar kedua belah pihak tetap berada di meja perundingan dan terus bernegosiasi, alih-alih mogok kerja. 

Pewarta: Xinhua
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2023