Kita menghadapi sebuah krisis yang diakibatkan oleh ketidakseimbangan ekosistem, di mana dominasi liberalisme-kapitalisme telah menciptakan pola perilaku yang rakus tanpa memperdulikan kelestarian alam
Jakarta (ANTARA) -
Pimpinan Pusat Muhammadiyah mengajak masyarakat untuk menjadi bagian dalam mengatasi perubahan iklim yang akan dibahas dalam "Global Forum for Climate Movement" di Yogyakarta, pada 16 November 2023.
 
"Dengan inisiatif dan kepemimpinan yang kuat dari organisasi seperti PP Muhammadiyah, ada harapan bahwa kita dapat mengubah arah masa depan dan menghijaukan kembali bumi yang kita cinta," ujar Ketua PP Muhammadiyah Anwar Abbas dalam keterangannya di Jakarta, Jumat.
 
Anwar mengatakan penyelenggaraan forum tersebut menindaklanjuti amanah Tanfidzh Muktamar Muhammadiyah ke-48 di Surakarta pada tahun 2022 yang mengangkat isu lingkungan dan perubahan iklim sebagai salah satu isu strategis.
 
Ia menyebut urgensi dilaksanakannya forum tersebut adalah untuk memantik tindakan kolektif, sekaligus mengambil langkah strategis dalam mengatasi pemanasan global.

Baca juga: Gaya hidup ramah lingkungan bantu atasi kenaikan suhu bumi
 
Sebab, kata dia, perjuangan melawan pemanasan global tidak hanya sebatas isu lingkungan saja, tetapi juga pertarungan nilai dan sistem ekonomi yang mendominasi dunia saat ini.
 
"Kita menghadapi sebuah krisis yang diakibatkan oleh ketidakseimbangan ekosistem, di mana dominasi liberalisme-kapitalisme telah menciptakan pola perilaku yang rakus tanpa memperdulikan kelestarian alam," ujarnya.
 
Menurutnya, falsafah ekonomi liberalisme-kapitalisme telah melahirkan individu dan perusahaan yang hanya berorientasi pada profit. Mereka seringkali mengabaikan dampak buruk yang ditimbulkan terhadap lingkungan.

Baca juga: Presiden RI tekankan perlunya upaya masif atasi perubahan iklim
 
Pada forum nanti, menurut Anwar, terdapat sejumlah hal yang akan dibahas. Pertama, filsafat alternatif untuk melawan dampak destruktif kapitalisme. Kedua, kritik bagi dunia industri dan kebijakan yang tidak berwawasan lingkungan.
 
Ketiga, peningkatan kesadaran, kerja sama, dan peran masyarakat sipil, untuk menanggulangi pemanasan global.

Forum ini juga akan menjadi momentum Muhammadiyah dalam memimpin gerakan lingkungan dan masyarakat sipil menuju transformasi yang berkelanjutan.
 
"Kami berkomitmen untuk tidak hanya mendiskusikan masalah ini, tetapi juga menciptakan unit-unit kerja yang akan berkontribusi pada solusi nyata untuk mengurangi kemiskinan dan meminimalisir efek global warming," ucapnya.

Baca juga: Menteri LHK ajak delegasi G20 atasi tantangan perubahan iklim

Pewarta: Asep Firmansyah
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2023