Kemasan obat kuat ilegal berhasil memperdaya konsumen karena menampilkan kalimat penarik dengan kandungan yang ditulis secara meyakinkan seperti jamu herbal
Bukittinggi,- (ANTARA) -
Anggota DPR RI Ade Rezki Pratama dan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) meminta warga Kota Bukittinggi, Sumatera Barat mewaspadai peredaran obat kuat ilegal yang dijual bebas secara online di media sosial karena berpotensi merusak kesehatan saat dikonsumsi.
 
"Mungkin niat baik dalam berumah tangga. Tapi jika tanpa adanya legalitas dari BPOM, dipastikan akan merusak dan berdampak pada kesehatan. Obat ini dijual bebas di pasaran dan mudah didapatkan di media sosial. Ini salah satu sasaran komunikasi informasi dan edukasi (KIE) bersama warga Bukittinggi," kata Anggota Komisi IX DPR RI, Ade Rezki Pratama di Bukittinggi, Minggu.

Baca juga: Obat kuat tak berhubungan dengan risiko kanker prostat 
 
Ia mengungkapkan, kemasan obat kuat ilegal berhasil memperdaya konsumen karena menampilkan kalimat penarik dengan kandungan yang ditulis secara meyakinkan seperti jamu herbal.
 
"Saat ini masih banyak masyarakat yang terkecoh karena ulah nakal oknum produsen-produsen ilegal. Industri yang memproduksi obat dan makanan masih abai memperhatikan kualitas dan keamanan dari produk yang dihasilkan," katanya.
 
BPOM mengedukasi masyarakat terkait pemilihan obat dan makanan yang aman dikonsumsi dengan menampilkan secara langsung contoh produk yang dinyatakan ilegal.
 
"Pastikan obat yang dibeli layak dikonsumsi dengan melakukan cek KLIK yakni, lihat kemasan, lihat label, lihat izin edar, dan lihat kadaluarsa," katanya.
 
Ade Rezky Pratama menyorot informasi beras sintetis yang sempat membuat heboh warga Kota Bukittinggi yang ternyata tidak terbukti kebenarannya.

Baca juga: Polri tindak lanjuti temuan BPOM terkait kopi mengandung zat kimia
 
"Hikmahnya adalah warga bisa berhati-hati, bisa saja di masa depan bahan pokok dibuat secara sembarangan hingga menimbulkan penyakit merusak kesehatan, pastikan pantau melalui BPOM," katanya.
 
Sementara itu, Perwakilan Kepala BBPOM di Padang, Linda Gusrini mengajak masyarakat bijak dalam dan cermat dalam penggunaan obat dan mengkonsumsi makanan.
 
"Kita masih banyak menemukan produk yang diperjualbelikan tidak sesuai standar dan tidak terdaftar di Badan POM," katanya.
 
Melalui kegiatan ini, Linda mengingatkan dan mengajak masyarakat untuk selalu menjadi konsumen yang cerdas dalam membeli produk obat dan makanan.
 
Keamanan pangan merupakan persyaratan utama yang harus dipenuhi oleh setiap produk makanan yang akan diedarkan ataupun dikonsumsi masyarakat.
 
Menurutnya, banyak masyarakat yang belum memahami dan mengetahui bahwa penanganan makanan yang salah dapat mengakibatkan gangguan kesehatan dan masih ditemukannya produk makanan yang tidak memenuhi persyaratan mutu dan keamanan.
 
"BBPOM di Padang sebagai Unit Pelaksana Teknis Badan POM, disamping melakukan pengawasan terhadap keamanan produk makanan, juga mengawasi dan mengendalikan penggunaan bahan berbahaya pada produk obat dan kosmetik, termasuk obat-obat tradisional," katanya.

Baca juga: Polda Kepri menangkap seorang penjual obat kuat tanpa izin
 
 
 
 
 

Pewarta: Altas Maulana
Editor: Sambas
Copyright © ANTARA 2023