Tidak konsisten

Setidaknya ada dua pemain yang berperan besar musim lalu ketika MU finis dengan menggenggam Piala Liga dan tiket Liga Champions.

Pertama, bek kiri Luke Shaw yang ketidakhadirannya saat ini menjadi faktor tumpulnya Marcus Rashford sejauh ini. Shaw selalu memanjakan Rashford dengan terobosan dan umpannya dari sayap kiri yang membuat pemain sayap Inggris tersebut produktif menciptakan gol.

Kedua, bek tengah Lisandro Martinez yang musim lalu menjadi stabilisator permainan MU. Dia membuat lini tengah leluasa bermanuver sehingga sistem serangan menjadi lebih efektif dibandingkan dengan musim ini.

Cedera timbul tenggelam juga menimpa pemain-pemain kunci lain, termasuk Casemiro, Tyrell Malacia dan Aaron Wan Bissaka yang turun kembali sebagai starter saat laga melawan Fulham.

Serangan cedera pemain juga menyingkapkan fakta lain bahwa ternyata kedalaman skuad atau kemerataan kualitas pemain inti dan tim lapis kedua MU, tidaklah sama.

Ini yang membuat pelatih Erik Ten Hag terus mencoba-coba formasi yang ironisnya menciptakan ketidakkonsistenan dalam performa tim sehingga hasil yang didapatkan pun tidak memuaskan.

Ten Hag sendiri tak pernah mau mengungkapkan seberapa parah dan dalam cedera yang dialami pemain-pemainnya, karena menurutnya hal itu adalah privasi yang tak boleh disentuh pihak luar.

Pelatih ini memang keras kepala, termasuk saat menghukum Jadon Sancho yang mengkritiknya di depan publik. Bagi dia, tindakan Sancho itu sudah merupakan garis merah yang tak boleh dilewati, kecuali Sancho meminta maaf.

Masalahnya, Sancho sama kepala batunya dengan Ten Hag. Dia tak pernah meminta maaf, walau rekan-rekannya sudah mendesak dia untuk meminta maaf kepada Ten Hag.

Masalah luar lapangan juga dihadapi Antony. Pemain sayap dari Brazil ini dirundung perkara hukum setelah diadukan sejumlah wanita yang merasa telah dilecehkan oleh Antony.

Permainan Antony pun menurun drastis musim ini sehingga memunculkan lagi sorotan lama terhadap pola rekrutmen pemain di MU.

Antony didatangkan dari Ajax Amsterdam sebagai pemain termahal ketiga MU setelah Paul Pogba dan Romelu Lukaku.

Namun, label harganya yang sebesar 100 juta euro, tak mencerminkan kualitasnya, sampai disebut-sebut bakal dipinjamkan kepada klub lain pada bursa transfer awal tahun depan.

Tak hanya Antony yang disorot, pemain baru MU musim ini, Rasmus Hojlund juga begitu. Sudah delapan pertandingan liga dia ikuti, belum satu pun gol yang disumbangkan striker ini. Dia sudah menciptakan tiga gol dalam pertandingan Liga Champions.

Sofyan Amrabat juga begitu. Gelandang bertahan asal Maroko itu memang hebat di Liga Italia, tapi di Liga Inggris yang serba cepat, dia terlihat kurang efektif.

Kiper Andre Onana sepertinya agak lumayan, kendati sempat dihujat karena dianggap sebagai biang keladi dalam delapan kekalahan MU musim ini.

Baca juga: Casemiro absen bela MU beberapa pekan karena cedera hamstring
Baca juga: Ten Hag yakin Rashford akan segera dapatkan ketajamannya
Baca juga: Antony berpotensi kembali bela MU saat lawan Galatasaray



Berikutnya: Secercah harapan dari Ratcliffe

Copyright © ANTARA 2023