Seoul (ANTARA) - Kepala Staf Gabungan (JCS) Korea Selatan mengatakan pada Senin pihaknya tengah mengawasi kemungkinan Korea Utara melakukan upaya ketiga meluncurkan satelit mata-mata akhir bulan ini sehubungan Pyongyang menetapkan hari jadi menandai keberhasilan peluncuran rudal antar benua (ICBM) Hwasong-17.

Media resmi Pyonyang pada Minggu menyebutkan bahwa Korut menetapkan 18 November sebagai "hari industri rudal" untuk merayakan kesuksesan peluncuran ICBM Hwasong-17 tahun lalu, ketika pemimpin Kim Jong Un memastikan Korut menjadi "kekuatan nuklir kelas dunia".

Juru bicara JCS Lee Sung-jun mengatakan militer Korsel tengah mengawasi aktivitas militer Korut untuk mendeteksi tanda-tanda berbagai provokasi menjelang ulang tahun pertama peluncuran ICBM.

"Pihak intelijen Korsel dan Amerika Serikat bekerja sama erat untuk melacak dan mengawasi kemungkinan Korut melakukan provokasi, termasuk peluncuran ketiga yang mereka sebut peluncuran satelit ruang angkasa," ujar Lee dalam konferensi pers rutin.

Korut melakukan dua upaya yang gagal untuk menempatkan satelit pengintai ke orbit pada bulan Mei dan Agustus, dan berjanji akan kembali mencoba pada Oktober, tetapi mereka gagal memenuhi tenggat waktu yang ditentukan sendiri tanpa memberikan penjelasan.

Minggu lalu, Menteri Pertahanan Shin Won-sik mengatakan Korut kemungkinan menunda rencana mereka untuk melakukan upaya ketiga untuk meluncurkan satelit mata-mata untuk memperbaiki gangguan teknologi pada sistem tahap ketiga dengan bantuan Rusia, dan mempertimbangkan kemungkinan peluncuran pada akhir November.

Sumber: Yonhap-Oana
Baca juga: Korea Utara pamerkan rudal antarbenua Hwasong
Baca juga: Korsel, AS dan Jepang latihan bersama usai Korut luncurkan rudal
Baca juga: Korsel sebut Korut tembakkan lagi rudal balistik

Penerjemah: Yoanita Hastryka Djohan
Editor: Atman Ahdiat
Copyright © ANTARA 2023