NTP Provinsi NTT yang tercatat masih di bawah indeks 100 mengindikasikan bahwa biaya hidup dan biaya produksi yang dibayar oleh petani lebih tinggi dibandingkan dengan harga yang diterima dari penjualan hasil produksi
Kupang (ANTARA) - Kantor Perwakilan Bank Indonesia Wilayah NTT mencatat nilai tukar petani (NTP) NTT pada Oktober 2023 tercatat mencapai 97,38 lebih rendah dari bulan sebelumnya yang berada pada angka 97,52 atau turun 0,14 persen.

Kepala Perwakilan BI wilayah NTT Donny Heatubun kepada wartawan di Kupang, Senin mengatakan penurunan NTP ini terutama disebabkan oleh menurunnya NTP pada hampir seluruh subsektor kecuali tanaman pangan.

"Kemudian, NTP Provinsi NTT yang tercatat masih di bawah indeks 100 mengindikasikan bahwa biaya hidup dan biaya produksi yang dibayar oleh petani lebih tinggi dibandingkan dengan harga yang diterima dari penjualan hasil produksi," katanya.

Menurut dia akselerasi program pengendalian inflasi perlu terus didorong melalui penguatan sinergi Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) di berbagai wilayah.

Bank Indonesia sendiri tegas Donny selama ini bersama Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) di wilayah Provinsi NTT menunjukkan komitmen tersebut melalui sinergi program pengendalian inflasi.

Dia menambahkan bahwa berbagai upaya yang telah dilakukan sepanjang bulan Oktober guna mencegah terjadinya inflasi antara lain rapat koordinasi TPID kabupaten/kota dan provinsi di NTT bersama Kemendagri, rapat koordinasi TPID Kota Kupang dan Kabupaten Sumba Timur, pemasangan LED atau display harga di 3 pasar utama Kota Kupang.

Selain itu juga menggelar sidak ke pasar dan operasi pasar murah di Kota Kupang, Kabupaten Kupang, Nagekeo, Sabu Raijua, Sumba Timur,Sumba Barat, Sumba Tengah, Ende, Sikka, Manggarai, dan Manggarai Timur.

"Tak hanya itu kami juga melakukan gerakan pangan murah di Kabupaten Manggarai, Timor Tengah Utara, Malaka, Sumba Timur, Sumba Barat Daya, Ende, dan Manggarai Barat, serta penandatanganan MoU dan PKS pengendalian hama belalang dan Expo Hortikultura Sekolah Lapang "Rumah Kita"," ujar dia.

Lebih lanjut kata dia, Bank Indonesia mengapresiasi peran aktif seluruh pihak yang terus melakukan sinergi dan kolaborasi dalam melakukan extra effort koordinasi kebijakan pengendalian inflasi melalui TPID di seluruh NTT.

"Berkat kerja keras seluruh stakeholders,kita telah berhasil memperoleh penghargaan TPID Awards pada tahun ini untuk kategori TPID provinsi terbaik, TPID Kabupaten/Kota IHK terbaik,dan TPID Kabupaten/Kota Non IHK terbaik, serta penghargaan SPHP Awards untuk kategori kabupaten/kota inflasi terendah yang diperoleh oleh Kabupaten Sumba Timur," tambah dia.

Baca juga: BI mencatat NTP NTT alami kenaikan
Baca juga: Petrokimia Gresik edukasi pemupukan berimbang bagi petani di Ende NTT

Pewarta: Kornelis Kaha
Editor: Ahmad Wijaya
Copyright © ANTARA 2023