Tunjukkanlah bahwa bangsa kita adalah bangsa yang memiliki budi pekerti luhur yang dapat menghormati bangsa lain
Jakarta (ANTARA) - Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah menyampaikan bahwa peserta magang di Jepang adalah duta bangsa Indonesia yang dituntut agar selalu menjaga nama baik bangsa Indonesia.

Menaker dalam keterangannya di Jakarta Senin mengatakan, para peserta pemagangan dituntut agar selalu menjaga nama baik bangsa, negara, keluarga, dan almamater dengan cara menghindari perbuatan-perbuatan yang tidak sesuai dengan norma-norma bangsa Indonesia.

"Tunjukkanlah bahwa bangsa kita adalah bangsa yang memiliki budi pekerti luhur yang dapat menghormati bangsa lain. Selain itu tunjukkanlah bahwa saudara sekalian adalah pemuda Indonesia yang memiliki komitmen untuk belajar dan tidak kalah dari peserta dari negara lain," katanya saat mengunjungi perusahaan industri di Nagoya, Jepang.

Dalam kesempatan itu, ia berpesan agar para peserta pemagangan mematuhi segala bentuk aturan yang berlaku di Jepang, baik aturan pemerintah, aturan lingkungan tempat kalian tinggal, maupun aturan perusahaan tempat kalian melaksanakan program pemagangan.

"Segala bentuk pelanggaran tentunya akan membawa konsekuensi yang kurang baik terhadap kalian sendiri, yang pada akhirnya akan dapat mengakibatkan kerugian bagi kalian dan perusahaan," katanya.

Selain itu, ia meminta para peserta pemagangan untuk mempergunakan kesempatan selama di Jepang dengan sebaik-baiknya, yakni dengan cara meningkatkan kompetensi, etos kerja, dan pengalaman untuk bekal dalam mewujudkan cita-cita kalian nanti.

"Oleh karena itu hindarilah kegiatan-kegiatan yang kurang bermanfaat dan merugikan diri kalian, hal ini hanya akan membuang-buang waktu yang sangat berharga dengan sia-sia," katanya.

Ia juga meminta para peserta pemagangan agar tidak tergoda oleh bujuk rayu dari orang-orang yang tidak bertanggung jawab yang menjanjikan akan memberikan pendapatan yang jauh lebih tinggi, yang apabila diikuti kalian akan lari dari program ini.

Menurutnya, apabila ini terjadi, para peserta pemagangan akan menjadi pendatang ilegal, dan akan kehilangan seluruh hak perlindungan yang tersedia sebagai peserta pemagangan resmi. Akibatnya, para peserta akan hidup di Jepang dengan penuh kekhawatiran dan di kejar-kejar oleh pihak imigrasi dan kepolisian yang menjadi hidup tidak tenang.

Ida juga meminta para peserta agar berhemat dalam pengeluaran, rajin menabung, dan tidak konsumtif. Para peserta harus mulai memikirkan untuk bekal nanti setelah kembali di Indonesia. Tidak lupa, ia mengingatkan agar senantiasa menjaga kesehatan. Kesehatan merupakan modal utama para peserta untuk melaksanakan program pemagangan mencapai sukses dengan baik.

"Saya sangat berharap di kemudian hari di antara kalian akan muncul wirausahawan baru yang dapat menciptakan lapangan kerja baru bagi sesama angkatan kerja yang masih mencari pekerjaan," kata Ida Fauziyah.

Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: M. Tohamaksun
Copyright © ANTARA 2023