Cianjur (ANTARA) - Forum Kerukunan Umat Beragama Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, mendukung pernyataan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo terkait sel tidur terorisme di Tanah Air dengan pecahnya konflik Israel-Palestina harus menjadi kewaspadaan bersama, terutama di Cianjur.

Ketua FKUB Kabupaten Cianjur KH Khoirul Anam di Cianjur, Senin, mengatakan pernyataan Kapolri harus diwaspadai seluruh kalangan, terutama di Cianjur, karena beberapa orang pelaku terorisme sempat diamankan dari sejumlah kecamatan di Cianjur.

"Kewaspadaan terkait kebangkitan sel terorisme, bukan pengalihan isu menjelang momen politik, tetapi memang harus ditingkatkan, sehingga Indonesia tetap kondusif, aman, tentram dan damai,” katanya.

Baca juga: Polisi geledah rumah terduga teroris di Cianjur

Selama ini FKUB menjalin komunikasi dengan tokoh dari masing-masing agama untuk ikut serta mencegah kebangkitan sel teroris dengan adanya konflik Israel-Palestina dengan cara memberikan pembinaan dan pendekatan secara keagamaan agar warga tidak termakan faham menyimpang.

Pihaknya juga meminta pengurus dan anggota FKUB Cianjur menggencarkan sosialisasi dampak dan bahaya radikalisme bagi semua kalangan, termasuk anak muda dengan mendatangi sekolah, pondok pesantren dan lingkungan yang rawan terpapar faham menyimpang.

"Kami mendukung penuh pernyataan Kapolri terkait sel tidur terorisme yang harus diwaspadai, karena berbagai cara akan mereka lakukan untuk memperkeruh suasana dengan memanfaatkan konflik Israel-Palestina," katanya.

Meski di Cianjur belum ditemukan adanya sel tidur terorisme, berbagai upaya antisipasi dilakukan, termasuk memberikan pemahaman pada saat menggelar khotbah Jumat dan di sejumlah pengajian yang digelar rutin setiap pekan dan setiap bulan.

Baca juga: BNPT ungkap cara kelompok teror munculkan sel-sel teroris baru

Baca juga: Kapolri perintahkan jajarannya ungkap jaringan teroris sampai sel-sel terkecil


"Kami bersama berbagai kalangan di Cianjur akan terus melakukan langkah antisipasi, termasuk meminta warga melapor jika mendapati kegiatan yang mencurigakan terkait pelaku radikalisme di lingkungan tempat tinggal masing-masing," kata Anam.

Sebelumnya Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menyampaikan sekitar 57 orang ditangkap terkait terorisme beberapa waktu terakhir, polisi harus mengantisipasi teror agar agenda pemilu dan pembangunan dapat berjalan lancar, termasuk mewaspadai munculnya sel tidur teroris di sejumlah wilayah.

Pewarta: Ahmad Fikri
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2023