Prevalensi wasting di Provinsi Sulawesi Selatan mengalami peningkatan dari 7,8 pada tahun 2021 menjadi 8,3 pada tahun 2022.
Makassar (ANTARA) - Lembaga donor dunia untuk anak UNICEF, Kementerian Kesehatan, Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga Sulawesi Selatan (TP-PKK Sulsel) dan mitra di antaranya Yayasan Jenewa Madani Indonesia menggelar kampanye pencegahan wasting dan stunting di Sulsel.

"Kampanye dengan tagline 'Ayo Cegah dan Obati Wasting Biar Ga Stunting' untuk mendorong peningkatan kesadaran masyarakat terhadap wasting (gizi kurang dan gizi buruk)," kata Kepala Perwakilan UNICEF Sulawesi dan Maluku Henky Widjaja di Makassar, Senin.

Dia mengatakan, satu dari 12 anak di bawah lima tahun (balita) di Indonesia mengalami wasting (terlalu kurus dibandingkan tinggi badannya) dan satu dari lima mengalami stunting (terlalu pendek dibandingkan anak seusianya).

Menurut dia, Wasting dan stunting pada anak balita mempunyai faktor risiko yang sama, dan bila anak mengalami salah satu masalah kekurangan gizi ini, maka akan meningkatkan risiko mengalami masalah kekurangan gizi lainnya.

Baca juga: Konsultan PALD ingatkan warga rutin sedot penampungan tinja

Baca juga: Unicef-Pemprov Sulsel turunkan anak tidak sekolah di Bone dan Takalar


"Wasting, khususnya gizi buruk memiliki risiko kematian tertinggi di antaranya berbagai jenis masalah gizi, dan risiko kematian semakin meningkat bila anak mengalami wasting dan stunting bersamaan yaitu >12 lebih tinggi dibandingkan anak gizi baik," katanya.

Hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) tahun 2022 menunjukkan prevalensi wasting di Indonesia sebesar 7,7 persen, angka ini meningkat dari hasil SSGI 2021 (7,1 persen).

Selain itu, hasil SSGI 2022 juga menunjukkan adanya perbedaan angka prevalensi wasting yang besar antar provinsi, dengan prevalensi wasting sebesar 11,9 persen di Provinsi Maluku dan 2.8 persen di Provinsi Bali. Prevalensi wasting di Provinsi Sulawesi Selatan mengalami peningkatan dari 7,8 pada tahun 2021 menjadi 8,3 pada tahun 2022.

Lebih dari 70 persen kabupaten di Provinsi Sulawesi Selatan mempunyai prevalensi wasting yang lebih tinggi dibandingkan angka nasional yakni 7.7 persen.

Prevalensi wasting di 16 kabupaten di Sulsel masuk dalam kategori sedang (>5 persen) dan 4 kabupaten masuk dalam kategori tinggi (>10 persen) untuk masalah kesehatan masyarakat berdasarkan kategori dari Badan Kesehatan Dunia (WHO).

Pemerintah Indonesia telah berkomitmen mengatasi masalah kekurangan gizi dengan target menurunkan prevalensi stunting dan wasting, serta memperluas layanan tata laksana wasting ke seluruh pelosok, seperti yang dituangkan dalam Strategi Nasional Percepatan Pencegahan Stunting tahun 2017.

Sementara itu, Ketua TP PKK Sulsel, Sofha Marwah mengatakan stunting dan wasting adalah akibat dari pemenuhan zat gizi yang kurang optimal sejak dari dalam kandungan, asupan gizi yang kurang pada anak usia dini dan atau menderita penyakit infeksi serta penyakit lainnya.

Berkaitan dengan hal tersebut, kata dia, peran TP PKK di 24 kabupaten/kota di Sulsel sangat penting untuk mengkampanyekan dan mensosialisasikan pencegahan wasting dan stunting di lapangan.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Sulsel Dr dr HM Ishaq Iskandar mengatakan Dinkes sebagai perpanjangan tangan Kementerian Kesehatan bekerja sama dengan UNICEF dan mitra meluncurkan kampanye kesadaran nasional akan wasting di tahun 2023.

Dia mengatakan kegiatan roadshow ini ke beberapa kota, termasuk Kota Makassar, Provinsi Sulsel yang dilaksanakan pada tanggal 7-8 November 2023.

"Kegiatan ini merupakan bagian integral dari strategi kampanye nasional yang lebih luas yang diintegrasikan dengan peringatan Hari Kesehatan Nasional 2023," katanya.*

Baca juga: UNICEF dan Pemprov Sulsel diseminasi program KPP cegah stunting

Baca juga: Unicef-Jenewa tingkatkan kapasitas media dalam penulisan isu stunting

 
Suasana Pembukaan Lomba mewarnai bagi anak usia PAUD oleh Kepala Perwakilan UNICEF Sulawesi dan Maluku Henky Widjaja dan Ketua TP PKK Sulsel, Sofha Marwah dan mitra disela kampanye pencegahan wasting dan stunting di Sulsel yang digelar secara hibrida di Makassar, Senin (6/11/2023). (ANTARA/Suriani Mappong)

Pewarta: Suriani Mappong
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2023