Yerusalem (ANTARA) - Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu kembali menegaskan bahwa tidak ada gencatan senjata atau masuknya pasokan bahan bakar ke Gaza, sampai Hamas membebaskan seluruh warga Israel yang disandera.

"Tidak akan ada bahan bakar yang masuk atau pun gencatan senjata tanpa pembebasan warga kami yang disandera," kata Netanyahu dalam pernyataan yang disiarkan televisi pada Selasa (7/11).

Kelompok Hamas Palestina diyakini menyandera sedikitnya 242 orang setelah melancarkan serangan lintas batas ke wilayah Israel pada 7 Oktober 2023.

Netanyahu mengatakan tentara Israel telah bergerak lebih dalam ke Gaza daripada yang pernah dibayangkan Hamas.

“Gaza City telah dikepung. Kami beroperasi di dalamnya, kami memperdalam tekanan terhadap Hamas setiap jam, setiap hari,” kata dia.

Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant mengatakan bahwa pasukan militer dikerahkan “di jantung Gaza City", di tengah serangan militer yang sedang berlangsung di wilayah Palestina.

“Pasukan darat menyerang dari segala arah dengan koordinasi penuh dengan angkatan laut dan darat. Mereka memperketat cengkeraman mereka di sekitar Gaza,” kata Gallant, Selasa.

“Kami akan melanjutkannya sampai kemenangan dan sampai para sandera dipulangkan,” ujar dia, menegaskan.

Israel telah melancarkan serangan udara dan darat di Jalur Gaza, sebagai balasan atas serangan Hamas.

Sedikitnya 10.328 warga Palestina, termasuk 4.237 anak-anak dan 2.719 perempuan, telah terbunuh sejak saat itu. Sementara itu, jumlah korban tewas di Israel hampir 1.600 orang, menurut angka resmi.

Selain banyaknya korban jiwa dan arus pengungsi besar-besaran, pasokan kebutuhan pokok bagi 2,3 juta penduduk Gaza semakin menipis akibat pengepungan Israel.

Sumber: Anadolu

Baca juga: Dipaksa ke selatan, 900 ribu warga Palestina bertahan di Gaza utara
Baca juga: Hamas minta PBB tekan Israel segera pulihkan pasokan air ke Gaza

Penerjemah: Yashinta Difa Pramudyani
Editor: Arie Novarina
Copyright © ANTARA 2023