"Saya melihat ada peluang bagi kedua negara untuk saling melengkapi," kata Wakil Koordinator Bidang Maritim, Investasi, dan Luar Negeri KADIN Sinta W Kamdani dalam Konferensi Bisnis Indonesia Australia (IABC) 2023 di Jakarta, Kamis.
Sinta mengatakan peluang kerja sama tersebut dapat dilihat dari visi Indonesia untuk mewujudkan Indonesia Emas 2045 serta Strategi Ekonomi dan Investasi Australia di Asia Tenggara untuk 2040.
Dalam visi Indonesia Emas 2045, pemerintah, kata dia, ingin mencapai pertumbuhan ekonomi melalui beberapa strategi yang diprioritaskan pada pengembangan SDM, penguasaan sains dan teknologi serta pengembangan ekonomi yang berkelanjutan.
Sementara dalam strategi Australia untuk 2040, negara itu mendorong sejumlah upaya untuk mewujudkan perekonomian yang kuat, lingkungan yang berkelanjutan, masyarakat yang inklusif, serta masa depan yang makmur dan aman bagi semua warga.
Kedua visi dan strategi tersebut, menurut Sinta, memiliki kesamaan yang terfokus pada pengembangan SDM.
"Kita bisa memanfaatkan kesamaan ini menjadi sebuah kesempatan," katanya.
Lebih lanjut, Sinta menjelaskan bahwa populasi yang menua di Australia akan menurunkan produktivitas di negara itu. Sebaliknya, Indonesia akan mencapai puncak bonus demografinya pada 2030.
Oleh karena itu, Indonesia, menurut Sinta, bisa memanfaatkan peluang tersebut dengan membawa lebih banyak talenta-talenta Indonesia ke dalam angkatan kerja Australia.
"Terutama dalam pengembangan SDM, itu bisa menjadi fokus kerja sama (bagi kedua negara)," katanya.
Baca juga: Indonesia-Australia perkuat kerja sama atasi penangkapan ikan ilegal
Baca juga: Konjen: Polemik Pulau Pasir tak pengaruhi hubungan Indonesia-Australia
Baca juga: Di tengah perseteruan AS-China, kerja sama Indonesia-Australia penting
Pewarta: Katriana
Editor: Atman Ahdiat
Copyright © ANTARA 2023
