Jakarta (ANTARA News) - Pujianto (34 tahun), seorang penjaga sekolah di sebuah SMA di Yogyakarta, bersama dua anaknya, merupakan bagian dari korban yang tewas akibat tsunami yang menerjang pantai Pangandaran, Senin siang. Saat ajal menjemput, keluarga itu sedang bergembira menikmati sisa liburan mereka di pantai tersebut. Dari tiga anak Pujianto, yang ikut tewas adalah Tiara (5 tahun), dan Dimas (10), sementara Budi (9), saat ini masih dalam kondisi kritis akibat luka-luka di kepala dan saat ini masih dirawat di RS Banjar, sekitar 60km utara Pangandaran. Menurut Pardi, paman Pujianto yang ditemui di RS Banjar dan menunggui Budi, Pujianto dan ketiga anaknya sebenarnya bermaksud kembali ke Yogyakarta Senin malam karena sekolah liburan sekolah sudah berakhir. Pujianto merupakan warga Desa Pejaten, Kecamatan Sido Muli dan mereka kebetulan sedang pulang kampung menikmati liburan sekolah. Menurut penuturan Pardi, Pujianto dan ketiga anaknya sedang berenang di pantai barat Pangandaran, dekat gerbang tol ketika tsunami menggulung mereka. Mereka berempat terlempar ke darat setelah digulung ombak. Pujianto, Tiara dan Dimas tewas seketika dengan kondisi kepala penuh memar. Sementara Budi selamat meski saat ini dalam kondisi kritis dengan kepala yang juga penuh luka memar. Saat berlibur, istri Pujianto, yaitu Partini tidak ikut karena kebetulan sedang sibuk sebagai buruh panen. Wartawan ANTARA News melaporkan dari Pangandaran Selasa dinihari bahwa Tim evakuasi yang terdiri atas unsur kepolisian, Brimob Polda Jabar, serta Yonif 323 Buaya Putih, masih kesulitan untuk mencari korban akibat tsunami di daerah Pangandaran dan sekitarnya. Tim yang melakukan penyisiran di sepanjang pantai sampai pukul 02.00 dinihari WIB itu mengalami kesulitan untuk mencari korban akibat tidak adanya penerangan yang memadai. Warga yang mengalami luka-luka juga belum terpantau karena sebagian dari mereka mengungsi ke daerah pegunungan di sekitar Pangandaran, yaitu Karang Nini dan Pejaten. Sementara itu bantuan medis dan obat-obatan terus mengalir, diantaranya dari RS Hasan Sadikin Bandung, Dinas Kesehatan Jawa Barat, PMI Jawa Barat, serta ambulan. Sampai pukul 02:15 WIB, jumlah korban yang dirawat di RS Banjar, berjumlah sekitar 50 orang.(*)

Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2006