Warga sipil cedera sewaktu menangani bahan peledak..."
Bogota (ANTARA News/Xinhua-OANA) - Dua orang tewas dan 12 orang lagi dilaporkan cedera dalam protes petani di Kolombia Timur Laut yang berbatasan dengan Venezuela, kata beberapa sumber resmi, Minggu (23/6) waktu setempat.

Para petani dari Wilayah Catatumbo di Wilayah Norte de Santader tersebut memasang blokade di jalan raya dan menjarah lembaga pemerintah pada Sabtu (22/6).

Mereka menuntut pemerintah mengumumkan zona itu sebagai tempat pelestarian petani dan membekukan penghapusan tanaman opium dan koka.

Menurut Rodolfo Palomino, Direktur Keamanan Warga di Kepolisian Nasional Kolombia, "Ada dua orang yang tewas. Satu di antara mereka berasal dari kotapraja yang bertetangga, Convencion."

Palomino mengatakan kedua orang tersebut tewas setelah bentrokan terjadi di dekat Bandar Udara Tibu, tempat enam lagi warga sipil dan enam polisi juga cedera.

"Warga sipil cedera sewaktu menangani bahan peledak, seperti bom Molotov dan benda lain yang mereka gunakan selama bentrokan melawan Esmad," kata Palomino. Esmad adalah sebutan bagi polisi anti-huru-hara di Kolombia.

Presiden Kolombia, Juan Manuel Santos, pada Jumat pekan lalu menyatakan bahwa protes yang digelar oleh ribuan petani itu disusupi oleh personel gerilyawan Angkatan Bersenjata Revolusioner Kolombia (FARC).

Namun, "Ivan Marquez", pemimpin delegasi FARC ke pembicaraan perdamaian, telah meminta pemerintah mengkhiri "aksi brutal oleh polisi" terhadap petani koka dan opium.

Para petani tersebut juga meminta pemerintahnya menghentikan perusahaan asing mengeksploitasi emas dan karbon di wilayah itu. Namun, pemerintah Kolombia menolak permintaan tersebut.

Kolombia selama ini tercatat sebagai salah satu negara penghasil kokain dan opium terbesar di dunia, bahkan dikelola layaknya industri berjaringan global.
(Uu.C003)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2013