Beijing (ANTARA) - Sebuah tim peneliti yang dipimpin astronom China untuk pertama kalinya berhasil mengamati proses lengkap evolusi galaksi katai menjadi galaksi katai ultrapadat (ultra-compact dwarf galaxy/UCD), demikian sebuah penelitian yang dipublikasikan pada Kamis (9/11) di jurnal Nature.

Galaksi dan gugus bintang telah lama dianggap sebagai dua kelas objek yang berbeda. Galaksi terbentuk dan tumbuh dalam lingkaran materi gelap (dark matter) dengan sejarah evolusi yang rumit, sedangkan gugus bintang terbentuk dari awan molekuler raksasa di dalam galaksi.

Galaksi katai merupakan kelas galaksi yang paling tidak bercahaya dan berperan penting dalam evolusi alam semesta.

Ditemukan pada 2000-an, UCD mendapatkan namanya karena sistem bintang bagian dalamnya yang sangat padat, dengan massa dan ukuran antara galaksi dan gugus bintang, serta misteri di balik asal-usulnya yang masih belum terpecahkan.

Meskipun sejumlah hasil penelitian dalam beberapa tahun terakhir menunjukkan bahwa banyak UCD kemungkinan berasal dari galaksi katai yang hancur, proses evolusi yang spesifik belum dapat dikonfirmasi oleh observasi.

Tim peneliti dari Universitas Peking, Universitas Jiao Tong Shanghai, serta lembaga penelitian di Kanada dan Amerika Serikat (AS) menggunakan Teleskop Hubble, Teleskop Kanada-Prancis-Hawaii, Teleskop Gemini Utara, serta peralatan pengamatan lainnya untuk mencari sekitar 600 kandidat UCD di Gugus Virgo.

Mereka menemukan bahwa sekitar 15 persen UCD dikelilingi oleh lingkaran cahaya bintang yang redup.

UCD ini sangat berkorelasi dengan galaksi katai berinti banyak, sebuah kelas galaksi katai yang baru saja didefinisikan, dalam hal morfologi, warna, dan persebaran spasial, yang mungkin merupakan tahap peralihan dalam evolusi galaksi katai menjadi UCD, menurut penelitian tersebut.

Tim peneliti telah mengamati berbagai tahapan dalam pembentukan UCD untuk kali pertama, ujar Wang Kaixiang, penulis pertama penelitian tersebut, yang juga merupakan kandidat doktor di Universitas Peking.

Penelitian itu menunjukkan bagaimana galaksi katai hancur serta membentuk UCD dan bahkan gugus, yang dengan jelas mengungkapkan hukum evolusi, tutur Wang.

UCD merupakan sebuah wahana penting bagi penelitian arkeologi gugus galaksi, dan mempelajari asal-usul gugus galaksi merupakan hal yang sangat signifikan untuk memahami pembentukan dan evolusi galaksi, ujar Eric Peng, salah satu peneliti yang juga anggota NOIRLab di AS.

Tim peneliti akan menggunakan sejumlah teleskop astronomi besar internasional untuk melakukan pengamatan lanjutan terhadap UCD guna menyingkap lebih banyak misteri ilmiah.

Pewarta: Xinhua
Editor: Junaydi Suswanto
Copyright © ANTARA 2023