Jakarta (ANTARA) - Indonesia Carbon Trade Association (IDCTA) melakukan pelepasan penyu di sela Konferensi Digital Karbon 2023 sebagai komitmen terhadap pelestarian lingkungan dan ekosistem laut.

Pada kegiatan pelepasan penyu itu, IDCTA turut menggandeng Duta Besar Keliling RI untuk Pasifik (Roving Ambassador) Tantowi Yahya.

“Menggema filosofi Bali 'Trihitakarana”, dengan melepaskan penyu kembali ke habitat alaminya, peserta konferensi memperhatikan nilai ini dengan memperkuat komitmen untuk pelestarian lingkungan dan ekosistem laut,” kata Tantowi dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Sabtu.

Menurut Tantowi, upaya pelepasan penyu tersebut merupakan simbol keserasian dan keseimbangan antara manusia, alam, dan dunia spiritual.

Penyu dipilih karena melambangkan umur yang panjang dan keseimbangan melalui perwujudan konkret dari hubungan spiritual antara manusia dan alam.

“Pada akhirnya, upacara ini tidak hanya melindungi mahkluk hidup, tetapi juga berkontribusi pada keseimbangan ekologis di lautan kita sesuai dengan prinsip 'Parahiangan’,” ujar dia lagi.

Konsep "Trihitakarana" yang diambil juga memiliki kaitan yang erat dengan Sustainable Development Goals (SDGs) ketiga belas yang menekankan keseimbangan antara manusia dan alam, serta tujuan keempat belas yang menyoroti pentingnya pelestarian ekosistem laut.

Konferensi Digital Karbon 2023 diselenggarakan oleh IDCTA yang berkolaborasi dengan PT Permata Karya Jasa (Perkasa) serta menggandeng Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) dan Asosiasi Perdagangan Emisi Internasional (IETA).

Konferensi tersebut bertujuan untuk mewadahi forum diskusi antara pelaku perdagangan karbon dan digital dalam membahas sejumlah tantangan dan juga kendala yang dihadapi seputar ekonomi perdagangan karbon.

Selain itu, konferensi juga menjadi ajang bagi perusahaan rintisan teknologi iklim untuk menunjukkan kekuatan inovatif mereka.

Ajang tersebut juga merupakan upaya untuk mempercepat kemajuan menuju target Nationally Determined Contribution (NDC), yaitu penurunan emisi gas rumah kaca sebesar 29 persen dengan kemampuan sendiri dan 41 persen dengan dukungan internasional pada tahun 2030.
Baca juga: Dukung Pengembangan Karbon, IDCTA Gelar Carbon Digital Conference 2023
Baca juga: IDCTA: Indonesia bisa jadi hub karbon dunia


Pewarta: Imamatul Silfia
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2023