pelaku memiliki utang Rp3 miliar
Jakarta (ANTARA) -
Polisi menyebut motif tersangka R (29) yang membunuh korban berinisial DDY (38) dan membuang mayatnya di Banjir Kanal Timur (BKT), Cakung, Jakarta Timur pada Jumat (10/11), karena terlilit utang.
 
"Motif dari para pelaku adalah ekonomi, yang mana saudara R memiliki utang Rp3 miliar, " kata Kasubdit Resmob Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya AKBP Titus Yudho Ully
​​​​​dalam keterangan tertulis, Minggu.
 
Titus menjelaskan utang tersangka sebanyak Rp3 miliar tersebut karena gaya hidup dan pola hidup yang konsumtif.
 
Kemudian Titus menambahkan tersangka dan korban DDY berkenalan di media sosial Facebook saat korban ingin menjual mobilnya.
 
"Jadi korban mengiklankan mobil tersebut lewat media sosial Facebook, dan pelaku berkomunikasi lewat Facebook tersebut dengan korban sampai dengan akhirnya bertemu, " katanya.
 
Kemudian tersangka berpura-pura menjadi pembeli mobil milik korban kemudian pelaku bertemu untuk  menunjukkan bukti transfer palsu yang sudah di edit.
 
"Setelah itu karena korban tidak percaya terhadap bukti transfer palsu tersebut korban ingin pulang kemudian diantar oleh para tersangka. Pada saat diperjalanan di dalam mobil para tersangka melakukan aksinya dengan menyayat leher korban dan menusuk beberapa kali ke dada korban. Kemudian korban dibuang di saluran air BKT Cakung, " ucap Titus.
 
Para tersangka pembunuhan DDY (38) dari kiri-kanan: IS (31), R (29) dan JS (48). ANTARA/HO-Ditreskrimum Polda Metro Jaya.


Kepolisian berhasil mengamankan tiga tersangka berinisial R (29) sebagai pemilik ide, IS (31) eksekutor, JS (48) sebagai penadah, dan satu masuk daftar pencarian orang (DPO).

Pelaku sempat ingin melarikan diri ke luar kota akan tetapi Resmob PMJ mengamankan saudara R dan saudara IS di salah satu hotel di Cilegon, Banten yang mana para tersangka akan melarikan diri dan melakukan penangkapan saudara JS di rumahnya, " kata Titus.

Selanjutnya Titus menambahkan ketiganya dijerat dengan pasal berlapis dengan ancaman maksimal hukuman mati.

"Kita terapkan pasal 340 (KUHP) dan atau pasal 338 (KUHP) dan atau pasal 365 (KUHP)," ucapnya.

Sesosok mayat pria tanpa identitas ditemukan mengapung di aliran Kanal Banjir Timur (KBT) Cakung, Jakarta Timur, Jumat siang, yang diduga korban pembunuhan.
 
Kapolsek Cakung Kompol Panji Ali Chandra ketika ditemui di lokasi penemuan mayat tersebut mengatakan, dugaan kematian mayat yang diperkirakan berusia 40 tahun itu karena dibunuh karena ada luka sayatan dan luka tusuk.
 
"Dugaan sementara pembunuhan karena ada luka sayatan di leher dan bagian dada mayat. Untuk luka di tangan kemungkinan perlawanan korban, tapi kami masih dalami," kata Panji.
Baca juga: Polisi tangkap tiga orang terkait kasus penemuan mayat di Cakung
Baca juga: Kriminal kemarin, kelanjutan kasus SYL hingga mayat di KBT Cakung
Baca juga: Sesosok mayat pria ditemukan di KBT Cakung diduga korban pembunuhan

Pewarta: Ilham Kausar
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2023