“Selain itu, keberagaman menjadikan Indonesia sebagai negara terhebat,” ujarnya saat menyampaikan sambutan di acara bedah buku “Islam dan Pancasila Perspektif Maqashid Syariah di Tasikmalaya, Jawa Barat, Minggu.
Sementara itu, Deputi Bidang Hubungan Antar Lembaga, Sosialisasi, Komunikasi, dan Jaringan BPIP Prakoso takjub menceritakan banyaknya prestasi yang dimiliki oleh kota Tasikmalaya, mulai dari emas pertama dalam olimpiade oleh putri asal Tasikmalaya Susi Susanti, kuliner hingga kerukunannya.
"Kita tahu Tasikmalaya terkenal dengan kerukunan antar umat beragama, ada kampung naga yang masih eksis. Maka BPIP, khususnya Kepala BPIP menginisiasi untuk terus menguatkan nilai-nilai kerjasama dengan LK Kompas, sehingga kajian ini bisa menguatkan masyarakat Tasikmalaya dalam bermasyarakat,” jelasnya.
Lingkar Kajian Komunikasi dan Pemberdayaan Sosial (LK Kompas) Tasikmalaya merupakan jaringan masyarakat sipil di Jawa Barat yang dibentuk dengan tujuan mewujudkan tatanan masyarakat berkeadilan atas dasar penghormatan terhadap keberagaman dan Hak Asasi Mamusia melalui aktivitas penguatan kapasitas dan pemberdayaan kelompok minoritas dan marginal.
Ketua Lingkar Kajian Komunikasi dan Pemberdayaan Sosial (LK Kompas), Rifqi Taofiq Sidqi, S.IP. menyambut hangat kehadiran dan penyelenggaraan bedah buku yang berlangsung di Gedung Dakwah Islamiyah Tasikmalaya.
“Inilah wajah kota Tasik, mohon kiranya Bapak (Kepala BPIP) dapat memberikan pengarahan sekaligus pencerahan bagi kita semua terkait agar kita mampu menginternalisasi nilai-nilai ideologi Pancasila di kota Tasikmalaya,” harapnya.
Senada dengan itu, Asisten Administrasi Umum Asep Gunadi berharap agar Kepala BPIP dapat mendorong kecintaan tanah air dan persatuan.
“Bagaimana kita bisa mewujudkan cinta tanah air, Insya allah nanti BPIP dan narasumber nantinya akan mengkaitkan dengan kultur kota Tasikmalaya sebagai Kota Santri,” ucapnya.
Pewarta: PR Wire
Editor: PR Wire
Copyright © ANTARA 2023
