Kupang (ANTARA) - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyebutkan empat kabupaten di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) berstatus awas kekeringan meteorologis, karena mengalami hari tanpa hujan berturut-turut lebih dari 60 hari.

"Saat ini zona musim di NTT berada dalam periode musim kemarau, sehingga diperlukan kewaspadaan terkait ancaman kekeringan," kata Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Klimatologi Kelas II Nusa Tenggara Timur Rahmattulloh Adji dalam keterangan yang diterima di Kupang, Senin.

Baca juga: BMKG prakirakan hari tanpa hujan kategori ekstrem panjang di NTT

BMKG menyebutkan beberapa wilayah NTT mengalami hari tanpa hujan berturut-turut lebih dari 60 hari, yaitu Kabupaten Kupang meliputi wilayah Kupang Barat, Kecamatan Nekamese, Semau dan Semau Selatan. Sementara di Kota Kupang meliputi wilayah Alak, Kota Raja dan Maulafa.

Selain itu, Kabupaten Malaka meliputi wilayah Botin Leobele, Kobalima, Kobalima Timur, Malaka Barat, Malaka Tengah, Malaka Timur, Weliman, dan Wewiku.

Satu-satunya kabupaten di Pulau Flores yang memiliki hari tanpa hujan berturut-turut lebih dari 60 hari, yaitu Kabupaten Sikka meliputi wilayah Lela dan Paga.

BMKG menyatakan kekeringan meteorologis yang terjadi di beberapa daerah itu berdampak pada sektor pertanian dengan sistem tadah hujan, serta pengurangan ketersediaan air tanah, sehingga dapat menyebabkan kekurangan air bersih bagi kebutuhan warga.

Baca juga: BMKG ingatkan curah hujan sangat rendah di Manggarai Barat

Baca juga: Bursa Efek Indonesia bantu pembangunan air bersih di Pulau Timor


"Selain itu, juga berdampak pada meningkatnya potensi kemudahan terjadinya kebakaran hutan dan lahan yang ada di wilayah itu," kata Rahmattulloh Adji.

BMKG menyebutkan peluang curah hujan menunjukkan sebagian besar wilayah Provinsi Nusa Tenggara Timur diperkirakan mengalami curah hujan sangat rendah atau kurang dari 20 mm/dasarian dengan peluang lebih dari 90 persen.

Pewarta: Benediktus Sridin Sulu Jahang
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2023